Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Batik Gedog Jimbun yang menjadi ikon Desa Ngawon, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban masih terkendala beberapa hal yang klasik dalam hal usaha, seperti halnya pemasaran dan modal.
Hal ini membuat para pengrajin yang terdiri dari jemaah tahlil tersebut belum memproduksi batik dengan sekala besar, karena terhambat persoalan modal.
Selain itu, kebanyakan para pengrajin adalah petani, saat musim penghujan tiba, pengrajin batik gedog jimbun lebih memilih untuk melakukan aktivitas bercocok tanam, ketimbang membatik.
Selama berjalan sekitar dua tahun, pemasaran batik hanyalah lewat pameran-pameran yang diselenggarakan Kabupaten Tuban, maupun Kecamatan Parengan.
"Kami masih kesulitan dalam pemasaran, namun saat ini telah ada koperasi yang telah mau memasarkan batik gedog jimbun buatan jemaah tahlil Desa Ngawun ini," ujar Ketua Kelompok Pembuatan Batik Gedog Jimbun, Endah Harjito, kepada blokTuban.com, Selasa (26/4/2016).
Saat ini, produksi tidak hanya batik untuk pakaian saja, namun kata Endah, telah tersedia juga taplak meja dan juga kaos. Begitu juga dengan motif batik gedog jimbun telah mempunyai motif burung, motif melon, dan motif melati gabungan dengan bunga jati.
"Dengan beraneka ragamnya batik gedog jimbun ini, semoga pihak-pihak yang terkait bisa membantu untuk memasarkan, sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga," tambah Endah. [hud/mu]
Batik Gedog Jimbun Terkendala Pemasaran dan Modal
5 Comments
1.230x view