Reporter: Moch.Sudarsono
blokTuban.com - Senyum ramah, itulah kesan pertama saat blokTuban.com memasuki Mapolsek Bancar yang disambut oleh seorang pria berperawakan tinggi gagah. Meski usinya sekitar 50 tahun namun masih terlihat gagah layakya anak muda. Ya itulah Kapolsek Bancar Ajun Komisaris Polisi (AKP) Basir Raharjo. Seketika pria yang akrab disapa Basir ini langsung mempersilakan blokTuban.com masuk ke ruang kerjanya sembari menyapa anggotanya yang sedang berjaga dalam pelaksanaan pelayanan masyarakat.
Pria yang lahir di Magetan 55 tahun silam ini tak menyangka akan berkarir di Korps Bhayangkara, sebab sejak kecil dia gemar bermain sepak bola layaknya anak laki-laki pada umumnya. "Jika diingat-ingat dari kecil saya tidak menyangka akan menjadi Polisi, karena saya punya hobi sepak bola," paparnya mengawali obrolan hangat dengan blokTuban.com
Selanjutnya, dia menjelaskan perjalanan karirnya saat menjadi anggota polisi hingga menjadi Kapolsek seperti sekarang ini. "Untuk mencapai karir saya seperti sekarang ini tidak mudah, sebab saya harus mengikuti proses hingga harus ikut pendidikan untuk bisa menjadi seorang perwira,'' ungkap Basir menceritakan perjalanan karirnya.
Basir mengawali karirnya sebagai polisi pada tahun 1987 sebagai anggota Shabara, tepatnya usai melakukan pendidikan Bintara. Hal tersebut tak berlangsung lama hanya dalam kurun waktu dua minggu dia langsung dipindah tugaskan di Polsek Semanding untuk mengamankan Pemilu 1987. Tugas sebagai anggota reserse Polsek Semanding diembannya selama dua tahun dari tahun 1987 sampai 1989 dan pelaksanaan Pemilu saat itu berjalan lancar tidak ada halangan.
"Alhamdulillah pemilunya tidak ada halangan ataupun kerusuhan pada saat itu," jelasnya.
Usai menjalankan tugas sebagai anggota reserse di Polsek Semanding dia ditugaskan sebagai anggota Provos Polres Tuban yang sekarang menjadi Propam (Profesi dan pengamanan) yaitu pada tahun 1989 hingga 1991. Setelah menjadi anggota provos hingga 1991, kemudian pada tahun 1992 sampai 1998 Basir ditugaskan sebagai anggota Satuan Lalu lintas (Satantas) sebagai penyidik kecelakaan (Laka) Polres Tuban.
Waktu yang cukup lama dijalani di Satlantas hingga enam tahun. Dia harus menjalankan tugasnya sebagai penyidik hinnga membuatnya bercerita pengalamannya. "Waktu yang cukup lama memang di Lantas, ada sebuah cerita yang menurut saya cukup membuat berkesan pada saat itu, dimana ada suatu kejadian pencurian kayu besar-besaran hingga Polwil yang harus menangani, saya adalah satu-satunya penyidik dari Lantas saat itu yang dikirim ke Polwil bersama dengan lima orang dari Satreskrim, meskipun begitu apapun tugas yang saya terima akan tetap saya jalankan," ungkapnya.
Kemudian setelah di Satlantas, Dia bertugaskan di Reserse Kriminal (Reskrim) pada tahun 1999 sampai 2001 di unit kejahatan dan kekerasan (Jatanras). Usai menjalankan tugasnya tersebut tepat pada tahun 2001 Basir mengikuti seleksi Calon Perwira (Capa) di Polda Jatim dan lulus pada tahun 2002.
"Alhamdulillah saya lolos pada saat seleksi Capa yang diselenggarakan Polda Jatim," kenangnya sambil senyum saat mengingat prosesnya menjadi seorang perwira.
Saat lulus sebagai Perwira, ternyata dia harus ditugaskan di Pusat Pendidikan Tugas Umum (Pusdikgasum) di Porong yang merupakan sekolah milik Mabes Polri tersebut selama empat tahun. Dari tahun 2002 sampai 2006 dia harus menggembleng dan membina calon-calon yang akan bergabung di Korps Bhayangkara agar menjadi penegak hukum yang baik. "saat itu saya harus berpisah dengan istri saya sebab istri saya tinggal di Tuban dan saya harus bertugas di Porong," sambung Basir.
Usai di Porong selama empat tahun dia mengajukan mutasi untuk pindah di Polres Tuban sambil menunggu sprind atau surat tugas selama satu minggu. Setelah mendapatkan sprind akhirnya dia kembali di Polres Tuban sebagai KBO Satlantas Polres Tuban dari tahun 2006 hingga 2009. Pada tahun 2009 Agustus hingga tahun 2012 Basir resmi menjabat sebagai Kapolsek Kenduruan. Dari situlah karir awalnya sebagai Kapolsek baru dimulai. "Saat awal menjadi Kapolsek tahun 2009 pangkat saya masih Inspektur Polisi Satu (IPTU), 1 Januari 2010 saya baru dilantik sebagai perwira bertempat di Polwil," tambah pria dengan dua orang putra tersebut.
Usai menjabat sebagai Kapolsek Kenduruan, Basir akhirnya dipercaya sebagai Kapolsek Tuban Kota mulai dari tahun 2012 sampai 2015. Tentunya bukan sebagai tugas yang mudah, sebab di kota rawan sekali akan tindakan kriminal dan hal tersebut menjadi tanggung jawabnya di bawah kepemimpinannya. Setelah menjabat sebagai Kapolsek Kota akhirnya dia dipindah tugaskan menjadi Kapolsek Bancar sejak tahun 2015 hingga sekarang. "Meskipun dipindahkan saya harus melaksanakan tugas dengan baik, karena itulah bentuk pengabdian saya untuk bangsa dan negara," pungkasnya. [nok/col]
Biodata
Nama : Akp. Basir Raharjo
TTL : Magetan, 28 agustus 1961
Agama : Islam
Alamat : Desa Prunggahan Kulon Kecamatan Semanding
Hobi : Sepakbola
istri : Cucuk Triyatiningsih (1 Januari 1970)
Anak : Wahyu Muhammad Imron Safaat (12 juni 1992)
: Anggoro Septian Dwi Nur Cahyo (12 september 1995)
Karir
1987 : Anggota Shabara
1987 - 1989 : Anggota reserse Polsek Semanding
1989 - 1991 : Anggota Provos Polres Tuban
1992 - 1998 : Anggota Lantas Penyidik Laka
1999 - 2001 : Reskrim unit Jatanras Polres Tuban
2001 - 2002 : Seleksi Capa di Polda Jatim (lulus)
2002 - 2006 : Pusdikgasum Porong Sidoarjo
2006 - 2009 : KBO Lantas Polres Tuban
2009 - 2012 : Kapolsek Kenduruan
2012 - 2015 : Kapolsek Tuban Kota
2015 - sekarang: Kapolsek Bancar