Sejak Kecil Mengaku Tertarik dengan Dunia Seni Lukis

Reporter: Dwi Rahayu

blokTuban.com – Sejak kecil pria kelahiran Tuban, 7 Februari ini mengaku tertarik akan dunia lukis. Dia lah Imam Sucahyo pelukis yang semasa kecil memiliki kebiasaan melihat kreatifitas tetanggnya yang juga pelukis, Sareh Karsadi.

Sareh Kardasi adalah salah satu yang menjadi faktor pendorong untuk menentukan jalan hidupnya menjadi seorang pelukis. Saat duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), kata Imam, mulai berkisah, ia tertarik dengan lukisan Raden Saleh dan Salvador Dali yang ia ketahui dari buku pelajaran seni rupa. Ia mencoba untuk menirunya, dengan menggunakan skala meski hasilnya tidak lah bagus.

Ada peristiwa paling berkesan yang hingga saat ini masih membekas di ingatan Imam. Saat di ruang perpustakaan SD, petugas perpustakaan yang juga merangkap sebagai guru dan seniman gambar bioskop, Wiji, menunjukkan sebuah buku kecil tentang pelukis Affandi.

“Pak Wiji menyuruhku menebak gambar apakah yang ada pada sampul depan buku itu. Aku tidak bisa menjawab. Lalu ia agak menjauhkan gambar itu dan menunjukkan gambar seorang merokok dengan menggunakan once. Ya itu potret diri Affandi yang sedang merokok, ” ujar pria yang telah mengkuti berbagai pameran seni rupa ini.

Saat SD ia mengaku tidak pernah diikutsertakan lomba Pekan Olahraga dan Seni (Porseni). Bukan masalah baginya, ia masih bisa menempelkan hasil gambarnya di dinding kamar miliknya dan juga mengikuti lomba gambar yang diadakan salah satu penerbit buku dengan hadiah penghapus, pensil , buku atau traktiran kue di kantin.

“Ya begitulah seingatku waktu di SD, selain membuat mainan sendiri di rumah karena jarang bisa membeli mainan di toko,” ungkap Imam.

Memasuki jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), tidak ada hal yang begitu istimewa bagi Imam. Selain mendapat nilai delapan pada mata pelajaran menggambar. Pada waktu itu, ia menggambar topeng asmat yang ia tiru dari kalender rumahnya.

Selepas SMP, ia masuk ke sekolah teknik mesin. Namun, tidak ada satu pun mata pelajaran yaang ia sukai. Terlebih pada pelajaran gambar teknik. Kegiatan yang ia jalankan hampir semua tidak ada yang positif. Bahkan melukis sudah ia tinggalkan.

“Tapi meski demikian teman-temanku dulu masih minta bantuanku untuk mengerjakan tugas lukisnya. Biasanya diganti rokok untuk kerjaku. Jadi aku kerjakan lukisan-lukisan itu sambil on,” ungkap pria yang akan mengikuti pameran lukis di Espace Eqart Marciac Perancis pada Maret mendatang.

Dua kali berturut-turut tidak naik kelas, membuat ia harus pindah ke Sekolah Menengah Umum (SMU). Tapi tidak ada yang berubah. Kegiatan yang ia kerjakan masih sama, bolos di gubuk tengah sawah atau pinggir pantai adalah tempat favoritnya.

“Sampai pada saat aku melihat aktivitas anak-anak muda di Sanggar Ilalang saat aku ngompot (bolos) sekolah. Diam-diam aku selalu memperhatikan dan ingin dekat,” pungkas Imam

Akhirnya, dari pergaulannya dengan teman-teman sanggar membuat dirinya kembali lagi terjun ke dunia lukis dan melakukan hal-hal positif. [dwi/col]

AKTIVITAS BERPAMERAN

Pameran Bersama:
2001 Pameran bersama di Jalan Peremparan Kpn Tuban.
2001 Pameran bersama "Kapan Mampir ke Rumah" di Mustika Hotel Tuban.
2002 Pameran beesama "Satu Bingkai" di Puja Sera Tuban.
2003 Pameran bersama "Seni Rupa Pameran" galeri Surabaya.
2006 Pameran bersama Postcart Art Exhibition "postcart" di House of La Paste Surabaya.
2006 Pameran bersama seni rupa loro club "Semangat-semangat" di Galeri Surabaya.
2007 "gelar akbar jatim" di Galeri Sawunggaling Taman Budaya Jawa Timur Surabaya.
2008 Pameran bersama "Kebangetan" di Galeri Surabaya.
2009 Pameran bersama "The Minimanies" di Indonesia Art Fair Surabaya.
2009 Pameran bersama "Kesenangan" di Galeri Sawunggaling Taman Budaya Jawa Timur Surabaya.
2010 Pameran bersama Art Brut di Galeri Dimensi Surabaya.
2011 Festifal seni se Sumatra Taman Budaya Lampung-Landar Lampung.
2012 Pameran berdua "Whistleblower" di Gedung Orari Tuban
2013 Pameran bersama sanggar tanah pilih Jambi di Taman Budaya Jambi.
2014 Pameran bersama karya Lepas Art Brut di Taman Budaya Jawa Timur.
2014 Pameran bersama ‘Hearth Open'
di Cata Odata Ubud Bali.
2014 Malaysia Art Expo Kuala Lumpur.
2015 Pameran Gambar di Museum dan Tanah Liat Jogja (pameran bersama).
2015 Residensi "liar" Cata Odata Artspace Ubud Bali (bersama perupa Malaysia)
2015 Outsider Art Fair Paris. Hotel De Duch Paris.
Pameran Tunggal:
2015 "Rumah Kulit" di Bloo Gallery. Bloo Lagon v, Bloo Lagon Village Bali