Pernah Raih Juara 1, Grup Terbangan Kini Meredup

Reporter: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Kesenian terbangan atau rebana, sudah sejak dulu dikenal di kalangan masyarakat, terutama masyarakat Simo sekitarnya. Terbangan identik dengan seni tarik suara islami dan permainan terbangan. Namun, grup terbangan asal Desa Simo, Kecamatan Soko yang dulu sempat jaya ini, kini telah meredup. Tidak ada regenerasi anggota sama sekali.

"Kini hanya memiliki tujuh anggota. Kesemua anggota rat-rata berusia diatas lima puluh tahun. Minat anak muda sekarang tidak ada untuk melanjutkan kesenian terbangan. Sulit mencari yang benar-benar berminat," ungkap ketua grup terbangan, Lasmijan (75).

Dulu, kenang Lasmijan, ia tidak ingat jelas tahun berapa. Ketika itu, Bupati Tuban masih dijabat oleh Hindarto dalam peringatan tujuh belasan, diadakan lomba terbangan se- Kabupaten Tuban.

"Dulu kelompok kami ikut. Alat kami merupakan alat yang paling sederhana. Sedangkan lainnya dari alat hingga anggotanya dihias demikian rupa. Tapi nyatanya grup kami yang menang juara 1," kata Lasmijan.

Lasmijan mengungkapkan, tidak pernah menyangka sebelumnya, akan tapi atas ridho Tuhan ia beserta grupnya menggaet juara 1. Menurut dia, jalannya perlombaan dinilai dari lagu yang dinyanyikan.

Seiring berjalannya waktu, seni yang sudah ada sejak jaman penjajahan ini, kini mulai ditinggalkan. Seni terbangan sama sekali tidak menarik minat anak muda. Bahkan, anak-anak dari keturunan anggota

Anak laki-laki dari Lasmijan, Muslimin (36) mengaku tidak memiliki ketertarikan akan kesenian terbangan. Kesenian terbangan memang tidak asing di kehidupannya, akan tetapi ia mengakui tidak ada minat dalam berkesenian terbangan.

"Waktu kecil, ketika bapak main saya juga sering nunggui. Kelihatannya sepele bermain terbangan ini. Ternyata sulit waktu menyesuaikan bancahan (nada lagu). Ketika memainkan reffren musiknya enak didengar," pungkas Muslimin.[dwi/ito]