Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Sebatang pohon pule yang diperkirakan berusia hampir seabad, yang berada di kawasan wisata pemandian Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabaupaten Tuban masih berdiri tegak. Letak pohon yang bersebelahan dengan penampungan PDAM ini bisa sewaktu-waktu rubuh.
Dari pantauan blokTuban.com di lapangan, batang pohon nampak sudah mati, diperkirakan pohon telah berusia hampir saratus tahun. Warna batang mendekati kuning kering, nampak pucat dibanding pohon lain di sekitarnya.
Pada batang pohon terdapat plang bertuliskan 'awas pohon mau roboh'. Kendati terdapat plang peringatan pohon mau roboh, jika tidak segera dilakukan tindakan evakuasi, yang ada akan menimbulkan kekhawatiran pengunjung.
Pohon pule yang kerap diidentikan dengan aura mistis dan keramat ini memiliki tinggi kurang lebih limabelas meter. Tidak ada daun dan ranting yang tumbuh. Disebelah pohon terdapat jalan setapak yang kerap dilalui pengunjung yang hendak menuju kolam wedok di sebelah utara.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Senin (1/1/2016) sebatang pohon roboh berdekatan dengan kolam yang bersumber dari sendang wedok (perempuan) begitu masyarakat setempat menyebutnya. Tidak ada korban luka maupun korban jiwa pada kejadian tersebut.
Salah seorang warga setempat, Rumini (35) mengatakan, kawasan pemandian Bektiharjo banyak terdapat pohon tinggi. Dari sekian banyak pohon, bahkan telah berusia hampir ratusan tahun.
"Pohon pule yang berusia kurang lebih seratus tahun ini mati, sudah tidak terlihat bersemi lagi. Kalau dibiarkan membahayakan pengunjung dan warga," ujarnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Unit Pelaksana Teknis (KaUPT) tempat rekreasi Tuban, Heru Trijatmika mengatakan, pihaknya telah berupaya menebang pohon yang telah berusia tua tersebut. Namun, menurut dia hal tersebut mengalami kendala, lantaran keyakinan pohon tersebut singit atau angker.
"Sudah mencoba mencari orang yang mau menebang. Tapi, kebanyakan tidak mau. Karena masyarakat percaya pohon yang ada di kawasan pemandian Belktiharjo ada penunggunya atau makhluk halus," ungkap Heru sapaan akrabnya kepada blokTuban.com. [dwi/rom]
