Reporter: DWi Rahayu
blokTuban.com - Seiring hadirnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di tahun 2016 ini, semenjak 2015 lalu telah dilakukan proteksi terhadap tenaga kerja. Proteksi dilakukan dengan menyelenggarakan pelatihan bersertifikasi. Dalam pelaksanaannya Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) bekerjasama dengan Unit Pelaksana Teknis Provinsi Jawa Timur di Tuban atau sebelumnya dikenal dengan istilah Balai Latihan Kerja Industi (BLKI).
Diakui Kepala Dinsosnakertrans, Nurjanah, proteksi yang dilakukan bertujuan untuk membekali keterampilan atau skill bagi calon pencari kerja. Didukung dengan pemberian sertifikasi melalui pelatihan tenaga kerja bersertifikasi diharapkan pencari kerja mampu berkompetitif dalam bersaing di dunia ketenagakerjaan di dalam dan luar negeri.
"Jumlah lapangan kerja dan pencari kerja tidak seimbang. Lapangan kerja masih minim, terutama yang dapat menampung lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP)," ujar Nurjanah.
Bagaimanapun juga, tambah Nurjanah, perusahaan saat ini dalam merekrut tenaga kerja selain mempertimbangkan pendidikan formal, juga keterampilan apa yang dimiliki calon pelamar tersebut. Denga memiliki sertifikasi menjadi nilai tambah.
Munurutnya, rata-rata lulusan SMP masuk pada tenaga padat karya yakni kegiatan pembangunan proyek yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia. Sehingga, keterampilan yang diakui hitam di atas putih akan mendukung skill yang dimiliki.
Harapan diberikannya pelatihan bersertifikasi untuk mempersiapkan tenaga kerja siap pakai dan mampu membuka peluang usaha sendiri atau berwisarusaha. Jenis pelatihan yang diberikan yaitu seperti otomotif, las, bangunan kayu dan batu, elektronok, komputer, kerajinan tangan, pertanian dan perkebunan. [dwi/col]
Ilustrasi: aktual.com