Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Tidak setengah-setengah dalam melakoni usaha pembuatan alat musik yang ia gemari sejak duduk di bangku sekolah menengah, Arief Soeyono, warga Desa/Kecamatan Rengel selalu berkomitmen memberikan pelayanan dan hasil terbaik kepada para pelanggannya.
Bagi dia, produksi alat musik tidak bisa dilihat secara kuantitasnya. "Pengerjaan dilakukan tidak bisa ditarget berapa hari harus selesai. Maksimal satu bulan pasca pemesanan, barang (alat musik) baru bisa diambil," ujar bapak empat anak tersebut.
Terhitung sejak lima tahun terakhir, usaha Arief mulai dikenal khalayak umum. Dengan mengandalkan kualitas dan memanfaatkan media online, produk miliknya mampu menembus pasar interlokal. Pembeli kini berdatangan dari Lamongan, Gresik, Bojonegoro dan sekitarnya hingga Kalimantan dan Sumatera.
Pria yang mengaku menggemari musik bergenre rock tersebut, kini memproduksi beberapa item peralatan musik, seperti gitar bass, kagon dan biola. Kini tidak perlu ia mendisplay produk miliknya, setiap bulan minimal lima pesanan selalu ia terima.
"Harga disesuaikan dengan jenis bahan yang digunakan. Seperti gitar berbahan kayu teriplek dipatok mulai Rp250 ribu sampai Rp2 juga, sedangkan gitar berbahan kayu mahogani, dipatok dari harga Rp1 juta hingga Rp2 juta" jelasnya.
Saat ini, suami dari Endang suliyani (46) mengaku tidak menyuplai alat musik ke toko lain lagi. Selain tidak sesuai antara harga beli dan penjualan kembali, karena toko menginginkan harga beli rendah untuk dijual kembali dengan untung berlipat.
"Lebih enjoy membuat alat musik, tidak melulu mengejar materi," pungkas Arief. [dwi/mu]
Pikat Pembeli Dengan Kualitas Produk
5 Comments
1.230x view