Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Tidak semua warga sekitar lokasi proyek Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB PPEJ) di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban mengikuti simulasi penanggulangan bencana kegagalan teknologi. Warga yang terlibat disesuaikan luas area terdampak dan arah angin.
Keterangan dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Joko Ludiono di lokasi, kegiatan simulasi tersebut hanya diikuti warga dari tiga dusun yang dilibatkan. Karena untuk kali ini ketiga dusun tersebut yang memiliki potensi terdampak.
"Menurut informasi pihak JOB, kali ini arah angin menuju ke barat. Dikhawatirkan paparan gas mengenai warga yang bermukim di sebelah barat lokasi perusahaan," ujar Joko.
Joko menambahkan, sudah ketiga kalinya pihak BPBD bekerjasama dengan JOB PPEJ melaksanakan simulasi penanggulangan bencana kegagalan teknologi. Hal itu bertujuan untuk membekali warga tentang apa yang harus diperbuat ketika bencana kegagalan teknolgi terjadi.
"Warga sudah banyak yang sadar untuk terlibat dalam simulasi ini," kata Joko.
Field Manager JOB PPEJ, Junizar H Dipodiwiryo saat dikonfirmasi mengatakan sejak awal pihaknya sudah menginisiasi kegiatan simulasi tersebut. Beberapa kali sempat difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.
Dalam tiga tahun ini, menurut Joko Ludiono pihak terkait selalu melibatkan warga dari dusun yan berbeda. Dua tahun sebelumnya, simulasi dilaksanakan untuk warga yang bermukim di sebelah timur dan utara lokasi perusahaan.
Jika terjadi kebocoran atau ledakan pipa, dari simulasi tersebut diketahui pihak JOB PPEJ akan mengamankan lingkupnya sendiri. Kemudian jika keadaan memburuk, bantuan dari BPBD diperlukan. [dwi/col]