Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Belakangan ini penjualan dengan cara online, atau bisa disebut shop (olshop), tengah marah. Bahkan, bukan hanya di kota, melainkan telah sampai di kecamatan-kecamatan. Walaupun begitu, keberadaan olshop tidak seberapa mempengaruhi jualan warga di pasar tradisional.
Banyak faktor, diantaranya penjual di pasar desa kebanyakan memiliki pembeli setia. Seperti diungkapkan penjual baju wanita di Pasar Rengel, Kabupaten Tuban, Tutik. Kepada blokTuban.com, ia menerangkan, jika olshop tidak mempengaruhi pembeli.
"Buktinya masih terus berdatangan, dan yang terpenting pembeli bisa melihat kondisi barang secara langsung," katanya.
Ditambahkan, ia mendengar jika banyak pembeli mengeluh setelah berteransaksi melalui online. Sebab, terkadang barang yang dikirim tidak sesuai dengan gambar yang dipajang. Kalau ke pasar tradisional, warga otomatis pembeli langsung bisa membandingkan harga dan kualitas produk, ditambah tidak perlu ongkos kirim.
Sementara itu salah seorang pembeli di Pasar Rengel, Herianto menerangkan, jika ia lebih cara langsung daripada melalui olshop. Sebab, jika dikirim dan transaksi melalui online, terkadang belum tentu ketepatannya.
"Masalah ukuran terkadang tidak sesuai kesepakatan awal. Misal, ada yang ukuran L jumbo dan L biasa,” tambahnya.
Terpisah, seorang penjual di pasar yang juga menggunakan sistem olshop, Fairuz menegaskan, dirinya selain membuka lapak di pasar juga memakai jasa online. Ia memasarkan dagangan kaos dan celana khusus cowok itu juga menembus sistem antar.
“Sekarang penjualan tanpa melalui online tidak bisa semarak dulu, apalagi dengan target penjualan ke anak muda” tegas laki-laki pemilik toko Fariruzz Collection itu.[dwi/mad]
Olsop Tak Pengaruhi Jualan di Pasar
5 Comments
1.230x view