Ansor Tuban Tolak Sistem Ahwa

Reporter: Edy Purnomo

blokTuban.com - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Tuban menolak adanya rencana pemilihan Ketua Umum (Ketum) periode 2015-2020, menggunakan sistem keterwakilan atau yang umum disebut Ahlul Hal Wal Aqdi (Ahwa) pada Kongres ke-15 di Yogyakarta, 25 November 2015 mendatang.

"Kalau itu dilakukan akan mengebiri hak-hak yang ada di akar rumput (Pimpinan Cabang)," kata Ketua GP Ansor Tuban, Syafiq Syauqi, kepada Reporter blokTuban.com, Jumat (20/11/2015).

Syafiq mengatakan, tidak melihat adanya urgensi pemilihan Ketum GP Ansor kedepan menggunakan sistem keterwakilan. Dia juga menilai tidak ada yang salah dengan sistem yang digunakan saat ini yakni pemilihan secara langsung.

"Karena dengan pemilihan secara langsung, kita (Pengurus Cabang dan Pengurus Wilayah) mempunyai hak untuk menentukan pemimpin yang ideal kedepan," tegas menantu Bupati Tuban, Fathul Huda ini.

Dia berharap, aturan yang sudah ada di GP Ansor bisa dijalankan dengan baik tanpa perubahan. Sehingga, berkonsentrasi pada proses pengkaderan, dengan memperhatikan ujung tombak pengkaderan yang berada di tingkat cabang.

"Kalau ada yang bilang sistem keterwakilan untuk menghindari politik uang? itu tidak berdasar karena Ansor bukan partai politik dan bukan mental Ansor bermain seperti itu," kata Syafiq.

Terpisah, salah satu Pembina GP Ansor Tuban, Muhtarom sepakat dengan keinginan untuk tetap melakukan pemilihan secara langsung.

"Kalau pemilihan secara langsung itu akan lebih legitimate, kalau lebih legitimate tentu pucuk pimpinan akan lebih mempunyai wibawa," tandas Muhtarom. [pur/col]