Reporter: Ahmad Syahid
blokTuban.com - Setiap pagi hari bisa dipastikan, jalanan menuju pasar tradisional Bangilan macet dan bedesak-desakan. Pengendara roda dua, baik sepeda motor maupun ontel menjadi basis transportasi warga setempat.
Panorama yang nampak, yaitu tukang becak yang menunggu penumpang, pedagang dan pembeli yang berlalu lalang memadati pasar tradisional yang dikelola langsung oleh Pasar Daerah (PD) Kabupaten Tuban.
Menurut salah satu penjaga pasar, Pujo (50) mengaku pasar Bangilan merupakan pasar yang sentral di Tuban wilayah selatan. Karena, banyak penjual dan pembeli yang berasal dari Jatirogo, Kenduruan, Singgahan, Senori dan tentunya warga lokal Bangilan sendiri.
"Selalu ramai. Apalagi kalau hari libur atau mendekati hari raya, padatnya kayak semut," ungkap lelaki yang mengaku sudah 20 tahun kerja di situ.
Kepala Staf Pengelolaan Pasar Daerah Bangilan, Edi Pambudi membenarkan itu. Pihaknya menambahkan bahwa setiap harinya bisa 500 karcis itu habis. "Terkadang kalau pas hari libur bisa ribuan karcis yang habis," tambahnya saat ditemui blokTuban.com.
Salah satu penjual buah, Punarti mengaku, bahwa penjual dan pembeli sangat berjubel biasanya di pagi hari mulai pukul 05.00 WIB dan menjelang siang sekitar pukul 09.00 WIB. Sebab, banyak pedagang keliling yang mengambil barang-barangnya untuk dijual kembali.
"Pedagang asongan yang keliling menjadikan pasar semakin ramai," tuturnya saat ditemui di lapaknya.
Salah satu pembeli, Hindatun mengaku, setiap hari ke pasar Bangilan untuk melengkapi kebutuhan warungnya di rumah. "Syukur laris terus daganganya, jadi setiap hari ke sini," jelas warga asal Singgahan ini. [hid/ito]