Harga Turun, Petani Tembakau Tak Balik Modal

Reporter: Ahmad Syahid

blokTuban.com - Wajah lesu dan gelisah selalu menjadi  pandangan yang menghiasi raut wajah petani tembakau di wilayah Kecamatan Singgahan dan Senori. Bagaimana tidak, saat musim panen tembakau seperti saat ini, harga tembakau mulai tak bersahabat dengan para petani, karena harga sangat menurun drastis.

Salah satu petani di Desa Wanglu, Kecamatan Senori, Sudarso mengaku meskipun hasil panen tembakau sangat bagus, namun tidak disertai dengan harga jualnya. Karena harga jual, tidak bisa mengembalikan biaya tanam dan proses perawatan yang telah dilakukannya selama 4 bulan ini.

"Harga sangat menurun, bahkan sekarang perkilonya cuma seribu," ungkapnya saat ditemui blokTuban.com di lahan tembakaunya.
 
Dari pengakuanya, rata-rata dari 1 Ha lahan tembakau dengan penggunaan pupuk 3-4 kwintal, petani bisa panen 3-4 Ton daun tembakau basah. "Itupun kalau sehat terus tembakaunya," tambahnya.

Hasl senada juga dikatakan petani tembakau di Desa Binangun kecamatan Singgahan, Sutrisno. Dia mengatakan bahwa harga jual tembakau sudah mulai menurun sejak 2 minggu yang lalu, dari sebelumnya seharga Rp 4.000 menjadi Rp. 1.000. per kilogramnya.

"Ini sangat merugikan petani, bahkan tidak bisa mengembalikan modalnya. Kasihan kami, para petani," jelas Sutrisno.

Para petani tembakau berharap ada peran pemerintah untuk mengontrol harga tembakau ke tengkulak-tengkulak maupun pabrik rokok. Selain itu juga ada bantuan langsung untuk petani. "Kami berharap ada bantuan dan peran pemerintah untuk membantu petani tembakau agar tidak selalu merugi," tandasnya. [hid/ito]