Reporter: Ahmad Syahid
blokTuban.com - Di jaman serba modern ini, usaha pande besi semakin sulit untuk dijumpai di Kabupaten Tuban. Padahal, banyak penduduk di Bumi Wali merupakan petani. Mereka praktis membutuhkan jasa pande besi untuk menjadikan atau membenahi alat perlengkapan yang biasa dipakainya setiap hari. Misal; sabit, cangkul, parang, sampai alat bajak.
Salah satu tukang pande besi di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Sukardi mengatakan, saat ini sudah jarang orang yang bekerja sebagai pande besi. Hal itu menjadi keuntungan tersendiri baginya. Sebab, banyak orang yang berdatangan untuk membuat atau memperbaiki peralatan dari besi.
"Ada yang datang dari Jatirogo, Kenduruan, Bangilan, Senori, Parengan, Montong dan waga lokal Singgahan sendiri. Setiap hari bisa 10-20 pelanggan yang datang," ujar pria 50 tahun itu saat ditemui di tempat kerjanya.
Usaha pande besi yang ia rintis, dimulai sejak masih lulus SMP. Namun dulu masih ikut pamannya. Barulah mulai tahun 2003, dia merintis usaha sendiri di Singgahan. Sampai saat ini sudah ada 3 karyawan untuk membantunya memenuhi pasar yang semakin ramai.
Salah satu karyawan. Sudarso menuturkan, keuntungan yang diperolehnya, rata-rata Rp.200 ribu sampai Rp.400 ribu setiap harinya. Sehingga, menurut dia, masih bisa untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. "Dari awal merintis usaha, saya sudah ikut bekerja di sini. Sudah 12 tahun," ungkapnya.
Sementara itu, salah satu pelanggan, Rudianto mengaku ingin membenahi cangkul dan alat bajaknya yang sudah tumpul. Sehingga perlu dipandekan, agar bisa digunakan dengan baik. "Mau memulai musim tanam, alat-alat mulai diperbaiki," kata pria asal Jatirogo itu. [hid/ito]
Pande Besi Masih Eksis di Tengah Modernisasi
5 Comments
1.230x view