Alasan Jembatan Glendeng Tuban Molor dari Target, Tanah Tak Stabil dan Musim Hujan 

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Proyek perbaikan Jembatan Glendeng molor dari target. Semestinya jembatan penghubung Kabupaten Tuban dan Bojonegoro itu rampung pada akhir Desember 2023. 

Kabid Bina Marga Dinas PUPR PRKP Kabupaten Tuban, Basdi dalam keterangan resminya, mengatakan ada beberapa alasan Jembatan Glendeng belum dibuka untuk umum. 

"Kondisi tanah tidak stabil dan musim hujan menghambat penyelesaian jembatan," ujar Basdi, Kamis (11/1/2024). 

Basdi menjelaskan, bahwa kondisi tanah di sekitar Jembatan Glendeng kurang padat. Hal ini membuat proses penguatan pondasi di bagian bawah jembatan lebih lama. 

Musim hujan juga disebut Bina Marga penyebab dari molornya finishing Jembatan Glendeng. Pengecoran bawah tanah untuk penguatan konstruksi jembatan dilakukan 40 hingga 46 meter ke bawah, ditambah dengan baja. 

Hal ini dilakukan agar konstruksi jembatan lebih kuat dan tahan getaran. “Apalagi dengan kondisi tanah yang tidak menentu. Sisa pengerjaan pengurukan dan pengembalian fungsi tanah, akan dilakukan usai pengecoran. 

“Semoga tidak ada halangan, dan akhir Januari  2024 bisa digunakan kembali,” harapnya.

Pengerjaan Jembatan Glendeng, Desa Simo, Kecamatan Soko mencapai 92 persen untuk pengecorannya. Untuk pekerjaan keseluruhan sudah lebih dari 80 persen. 

"Saat ini proses pengecoran struktur kerangka utama jembatan tengah dikerjakan," bebernya. 

Hari, selaku Administrasi Teknik pada Pengerjaan Proyek Jembatan Glendeng Simo saat ditemui di lokasi jembatan mengamini hal tersebut. Diperkirakan, pengecoran akan selesai dalam waktu satu minggu. 

“Memang, hari ini pengecoran konstruksi utama, dikerjakan secara bertahap,” ungkapnya. [Ali/Dwi]