Area di Tuban Ini Jadi Persinggahan 19 Spesies Burung Migran

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Kabupaten Tuban ternyata memiliki satu area yang menjadi persinggahan burung migran. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di journal.unirow.ac.id ada 19 spesies burung migran di area greenbelt penambangan batu kapur dan tanah liat, Senin (18/9/2023).

Penelitian dilakukan 8 orang dari Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban, yaitu Dwi Oktafitria, Afthoni Nur Fuadi, Avivi Nur Aina, Sriwulan, Supiana Dian Nurtjahyani, Khusnul Chotimah, Ahmad Zaenal, dan Tri Suseno selama bulan April 2023.

Penelitian yang berlokasi di area greenblet Penambangan Batu Kapur (PBK) dan Penambangan Tanah Liat (PTL) PT Semen Indonesia pabrik Tuban ini, menggunakan metode transek jalur.

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan menyusuri area greenbelt PBK dan PTL, sambil melihat konsentrasi burung yang ada menggunakan teropong binokuler.

Peneliti menggunakan buku Seri Lapangan Burung-burung di Sumatera, Jawa Bali, dan Kalimantan serta A Field Guide to The Waterbirds of Asia untuk mengidentifikasi burung migran.

Spesies burung migran yang tercatat ditentukan status migrasinya berdasarkan kategori dalam International Union for Conservation of Nature's Red List of Threatened (IUCn Redlist).

Berikut ini 19 spesies burung migran yang teridentifikasi oleh peniliti di area greenbelt Tuban:

1. Kerak Basi Besar (Acrocepalus orientalis)

2. Trinil Pantai (Actitis hypoleucos)

3. Kareo Padi (Amaurornis phoenicurus)

4. Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis)

5. Kokokan Laut (Butorides striata)

6. Wiwik Kelabu (Cacomantis merulinus)

7. Wiwik Lurik (Cacomantis sonneratti)

8. Kedidi Gol-gol (Calidris ferrugenia)

9. Srigunting Kelabu (Dicrurus luecophaeus)

10. Kuntul Kecil (Egretta garzetta)

11. Ganggang Bayam Timur (Himantopus himantopus)

12. Layang-layang Api (Hirundo rustica)

13. Bambangan Cokelat (Ixobrychus eurhythmus)

14. Bentet Kelabu (Lanius schach)

15. Kitik-kitik Senja (Merops leschenaulti)

16. Kowak Malam Abu (Nycticorax nicticorax)

17. Tekukur Biasa (Spilopelia chinensis)

18. Kedasih Hitam (Surniculus higrubis)

19. Cekakak Suci (Todiramphus sanctus)

Peneliti juga menyebutkan bahwa burung migran tersebut ditemukan dalam keadaan mencari makan, beristirahat dan membersihkan bulu. Keberadaannya tak terlepas dari adanya vegetasi yang ada di lingkungan tersebut.

Berdasarkan penilitian tersebut peneliti menyimpulkan keaneragaman burung migran di area greenblet penambangan batu kapur dan tanah liat di PT Semen Indonesia pabrik Tuban termasuk dlam kategori sedang dan potensi ekologinya sebagai area yang memiliki faktor-faktor lingkungan sangat mendukung keberadaan dan keberlanjutan rute jalur burung migran. [Ali/Dwi]