Masmutik Pahlawan Pengendali Sampah Dari Desa Weden

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Sebagai warga yang aktif dalam kegiatan sosial, Masmutik (45), warga Dusun Sidorukun, Desa Weden, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban ini begitu peduli dengan kebersihan lingkungan sekitar.

Melihat banyaknya sampah di sungai depan rumah ia tinggal, diapun tergerak hatinya mendirikan bank sampah. Lingkungan yang kumuh mendorong dirinya mencari solusi agar sungai tidak lagi dijadikan tong sampah oleh warga.

Diawali dari lingkup RW ia tinggal, bank sampah dikembangkan sehingga bisa mengurangi volume limbah dari rumah tangga. Saat ini, jumlah anggota bank sampah yang ia rintis mulai merambah ke RT-RW yang tersebar di desanya.

"Kini sudah ada 4 pos penimbangan sampah yang dinaungi Bank Sampah Gotong Royong," terang ibu tiga anak itu, Senin (29/5/2017).

Inisiatif mendirikan bank sampah diakui wanita lulusan SMEA PGRI Tuban tahun 1990 itu, didapat dari adiknya yang tinggal di kota Bekasi. Sebab, ketika berkunjung ke rumah adiknya, ia mendapati kegiatan pengendalian sampah melalui bank sampah.

Perempuan yang aktif di dalam berbagai kegiatan di desanya itu, untuk menjalankan bank sampah ia mengajak kader PKK bersama membangun Weden bebas sampah. Namun usahanya itu tidak mudah, karena adanya warga yang belum faham apa itu bank sampah.

"Tidak semua orang menerima, bahkan tidak jarang mendapat cemoohan warga," tandas wanita yang punya cita-cita jadi seorang guru itu.

Pelan tapi pasti, bank sampah yang ia rintis terus berkembang. Diakuinya, kekurangan tentu masih ada. Oleh sebab itu, bimbingan dan arahan dari stakeholder di Kabupaten Tuban, khususnya Bangilan ia butuhkan.

Kegiatan pemilihan sampah yang bisa dimanfaatkan untuk kerajinan tangan mulai dilakukan. Sedangkan yang tidak bisa didaur ulang untuk hasta karya, ditimbang dan dijual ke pengepul.

Masmutik berharap, warga yang menjadi anggota bank sampah terus bertambah. Penimbangan sampah dilakukan dua kali dalam satu bulan. Dari kegiatan rutin tersebut, lingkungan bebas dari sampah dan bermanfaat bisa mendongkrak perekonomian warga.

"Sekarang anggota bisa dapat tambahan penghasilan dari sampah yang dulunya jadi sumber penyakit," tukas Masmutik.[rof/rom]