Usai Natal 2022, sembilan bahan kebutuhan pokok di Kabupaten Tuban mengalami perubahan harga. Tiga jenis bapok naik, dan enam jenis lainnya turun harga, Senin (26/12/2022).
Selama periode Maret 2021 - Maret 2022, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tuban berkurang sebanyak 14,53 ribu jiwa, dari 192,58 ribu jiwa pada Maret 2021 menjadi 178,05 ribu jiwa pada Maret 2022 atau mengalami penurunan sebesar 7,54 persen.
Bahan pokok di Kabupaten Tuban pada Senin (28/11/2022) dilaporkan naik turun drastis. Sesuai laporan Siskaperbapo Jatim di situs resminya, beberapa bapok berubah harganya.
Memasuki musim penghujan, hasil tangkapan nelayan mengalami penurunan. Selain itu di pasaran juga turut turun harganya.
Akhir pekan mayoritas bahan kebutuhan pokok di Kabupaten Tuban terpantau stabil. Tidak ada perubahan pada bapok seperti bawang, hingga telur ayam, Minggu (20/11/2022).
Dalam waktu dua hari, terpantau tiga jenis bahan pokok di Kabupaten Tuban terus mengalami perubahan harga. Berdasarkan laporan resmi Siskaperbapo Jatim, cabai, bawang merah dan telur ayam harganya naik turun.
Komoditas cabai dan bawang merah di Kabupaten Tuban, Jumat (4/11/2022) turun lagi. Cabai turun sebesar 5,33 persen dan bawang merah turun 2,27 persen dari harga sebelumnya.
Sejak Pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia, tanaman hias menjadi primadona di kalangan masyarakat. Bukan sekedar untuk pajangan saja, namun trend tanaman hias juga menjadi bisnis yang menjanjikan.
Minyak curah atau minyak goreng tanpa merk, Jumat (21/10/2022) mengalami kenaikan sebesar Rp2,44 persen. Kini, harga minyak curah di Kabupaten Tuban menjadi Rp14.000 dari sebelumnya Rp13.667 per Kilogram.
Komoditas cabai di Kabupaten Tuban pada Kamis (20/10/2022) kembali naik harganya dari sebelumnya. Berdasarkan rilis dari Siskaperbapo Jatim di situs resminya, hanya cabai biasa dan rawit yang naik. Sementara untuk jenis cabai keriting masih sama harganya.
