Bekerja di Rumah Bersama Anak, Bagaimana Agar Tetap Produktif?
Imbas dari penyebaran virus corona, sebagian besar perusahaan di beberapa negara mulai menerapkan kebijakan work from home alias bekerja dari rumah untuk para karyawannya.
Imbas dari penyebaran virus corona, sebagian besar perusahaan di beberapa negara mulai menerapkan kebijakan work from home alias bekerja dari rumah untuk para karyawannya.
Kasus virus corona yang terus bertambah di berbagai belahan dunia membanjiri publik dengan banyak informasi.
Jumlah orang yang terinfeksi virus corona yang terus bertambah membuat sebagian orang merasa khawatir dan cemas. Kecemasan ini pada akhirnya berdampak pada aktivitas harian karena pikiran sulit tenang.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meminta agar warga mengurangi aktivitas di luar rumah untuk menekan penyebaran Covid-19. Beberapa kepala daerah pun telah menetapkan untuk meliburkan sekolah selama dua minggu ke depan.
Jika kamu seorang pekerja, besar kemungkinan kamu pernah mendengar istilah "burnout" atau bahkan pernah mengalaminya.
Cepatnya penyebaran virus corona ke berbagai negara membuat kita lebih peduli terhadap tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang kuman penyakit. Termasuk ketika berada di pusat kebugaran karena ini merupakan tempat berkumpulnya orang dan mereka menggunakan alat secara bergantian.
RSUD Dr. R. Koesma Tuban di tahun 2019 merencanakan belanja alat kesehatan sebesar Rp 10.244.124.160. Tapi sampai akhir tahun, miliaran anggaran dari pajak rokok tersebut hanya terserap Rp3.723.723.319 atau 36,35 persen, Rabu (11/3/2020).
Orangtua tentu ingin membantu anak menemukan ketertarikannya di bidang tertentu, salah satunya dengan tes minat bakat.
Virus Corona terus menyebar. Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO) — yang memberi nama virus itu COVID-19 — mendeklarasikan wabah virus corona berstatus gawat darurat dan menjadi perhatian dunia.
Orang tua perlu memantau tumbuh kembang anak, apalagi di 1.000 hari pertama kehidupannya. Sebab, jangan sampai pertumbuhannya terhambat karena nantinya dapat berpengaruh hingga dewasa, Moms.