Mencegah Anak Balita Trauma Makan
Kebiasaan memaksa anak untuk makan bisa menyebabkannya trauma dan rasa tidak bahagia setiap kali waktu makan tiba.
Kebiasaan memaksa anak untuk makan bisa menyebabkannya trauma dan rasa tidak bahagia setiap kali waktu makan tiba.
Kesibukan yang sangat tinggi seringkali menjadi alasan kita mengabaikan kesehatan diri sendiri. Minum kopi terus menerus, kurang tidur, tidak sempat olahraga dan kebiasaan makan makanan junkfood pasti sudah menjadi elemen yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan perempuan dengan kesibukan yang tinggi.
Di zaman modern seperti sekarang ini, bekerja tidak melulu harus duduk diam di kantor. Ya, kita bisa bekerja di mana saja, entah itu di kafe, tempat makan, atau di rumah sekalipun.
Banyak orang rela lembur demi pekerjaan. Terkadang, mereka kerap kehilangan waktu tidur yang membuatnya merasa lelah dan kekurangan energi.
Tak sedikit orang yang sulit bangun pagi dan ini sudah menjadi kebiasaan. Penyebabnya bukan karena rasa malas, tapi bisa juga faktor genetik.
Penuaan dini merupakan hal yang tidak diinginkan oleh setiap orang. Sebagian besar kita pasti ingin tampil lebih muda, bagaimanapun caranya.
Di balik pernikahan yang terlihat ideal dan selalu mesra, ada usaha keras dan kemauan untuk saling memahami yang dilakukan pasangan.
Tidak mudah mengenali jenis pertemanan yang tidak sehat. Apalagi bagi remaja yang sedang butuh pengakuan dari teman sekelompoknya dan takut tidak punya teman.
Sebuah penelitian yang dihimpun dalam British Journal of Nutrition memaparkan bahwa konsumsi asam lemak esensial (Esential Fatty Acids) anak Indonesia usia 4 sampai 12 tahun masih kurang dari standar World Health Organization (WHO).
Aturan baru pemerintah yang mewajibkan anak-anak untuk memiliki kartu identitas tampaknya disambut antusias oleh orangtua. Ini terlihat dari banyaknya unggahan foto Kartu Identitas Anak ( KIA) di media sosial.