[Cek Fakta] Nenek Bawa Surat Undangan Kenduri ke TPS di Bojonegoro, Hoaks!
Di media sosial beredar foto seorang nenek yang datang ke TPS dengan membawa undangan kenduri. Foto itu menyebar dari satu akun ke akun lain.
Di media sosial beredar foto seorang nenek yang datang ke TPS dengan membawa undangan kenduri. Foto itu menyebar dari satu akun ke akun lain.
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) didukung oleh Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) dan Google News Initiative menggelar program cek fakta selama penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 17 April 2019.
Beredar screenshoot atau gambar tangkapan layar bertuliskan 74 Warga Binaan Rutan Sumenep Kehilangan Hak Pilih. Disertai foto perempuan menyalurkan hak pilih di salah satu Tempat Pemungutan Suara.
Dalam sesion debat terakhir Calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Pasangan Calon (Paslon) nomor 01 mengklaim Republik Indonesia sudah mengekspor banyak kereta api di Bangladesh.
Maraknya hoaks dan disinformasi di dunia maya semakin meresahkan. Mengingat sebagian besar masyarakat dunia, termasuk Indonesia adalah pengguna layanan internet yang akrab dengan media sosial.
Sejumlah wartawan dari media cetak dan online mengikuti pelatihan Media Sosial (Medsos) yang diselenggarakan Facebook Journalism Project dan Storyful, Selasa (12/3/2019).
Ulang tahun ternyata tak hanya dirayakan atas kelahiran seseorang semata. Di Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur ada tradisi ulang tahun untuk ternak sapi. Seluruh sapi dikalungi ketupat untuk merayakannya.Â
Pernah terapi Al-Fashdu,,??? Terapi dengan metode mengeluarkan darah kotor melalui lubang jarum. Terapi ini sudah ada sejak di zaman Rasulullah. Namun mungkin masih asing di telinga masyarakat Bumi Wali.
Durian adalah raja buah. Selain rasanya yang legit, ternyata juga kaya manfaat.
Faham radikal harus ditangkal agar tidak berkembang. Perlu upaya serius dan terus menerus. Deteksi dini harus diterapkan untuk mengidentifikasi setiap masalah yang ada. Semua lapisan masyarakat termasuk para ulama, tokoh agama dan lembaga keagamaan harus bergerak.