BPBD Klaim Bencana Terjadi Lantaran Pengetahuan Masyarakat Minim
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban mengklaim, penyebab terjadinya bencana baik itu alam atau industrial terjadi lantaran pengetahuan masyarakat minim.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban mengklaim, penyebab terjadinya bencana baik itu alam atau industrial terjadi lantaran pengetahuan masyarakat minim.
Pemerintah Kabupaten Tuban saat ini telah memproritaskan tiga tempat bangunan yang rusak akibat terdampak bencana alam.
Kabupaten Tuban dibayangi bencana tanah longsor di musim penghujan. Sebabnya, sekarang ada 17 kecamatan yang daya tahan struktur tanahnya lemah.
Desa Rahayu, Kecamatan Soko memiliki kandungan migas cukup besar di wilayah Tuban, digadang menjadi desa tangguh bencana (Destana).
Korban akibat puting beliung di Desa Kradenan dan Sumurgung Kecamatan Palang, Rabu (27/10/2016) pukul 18.00 WIB, kini jadi 32 orang yang bangunannya mengalami kerusakan.
Tidak dapat dipungkiri peristiwa bencana alam kerap melanda Kabupaten Tuban, seperti banjir. Sebab itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengharapkan masyarakat akrab dengan bencana tersebut.
Kabupaten Tuban yang sebagian wilayahnya berada di bantaran sungai Bengawan Solo kerap dilanda bencana alam berupa banjir. Lebih dari pada itu, Tuban menempatai urutan ke 145 dari 496 kabupaten/kota di Indonesia yang rawan terhadap resiko bencana.
Prediksi cuaca buruk yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dari 26-29 September 2016 diperpanjang satu hari. Dalam prakiraan cuaca tersebut diperkirakan hujan lebat serta kilat petir akan terjadi di wilayah Kabupaten Tuban.
Sejumlah pelajar dari tingkat SMA dan SMK di Tuban menggelar aksi peduli Garut di simpang empat Jalan Pramuka dan Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Rabu (28/9/2016) sore.