Kerusuhan suporter pertandingan Persatu Tuban kontra PSIM Yogyakarta pada Sabtu (20/7/2019) di Stadion Tuban Bumi Wali sebetulnya tak perlu terjadi. Selain menciderai nama baik tuan rumah Persatu Tuban, beberapa suporter dari kedua klub, aparat keamanan, dan beberapa kendaraan juga jadi sasaran amuk massa.
PSIM Yogyakarta berhasil merebut 3 poin di kandang Persatu di Stadion Tuban Bumi Wali, Sabtu (20/7/2019). Hal ini membuat debut perdana pelatih anyar PSIM Aji Santoso sukses.
Kericuhan suporter di laga Persatu Tuban kontra PSIM Yogyakarta di Stadion Tuban Bumi Wali, Sabtu (20/7/2019) berbuntut panjang, mulai dari tribun hingga luar stadion. Ada banyak korban kendaraan motor yang roboh, maupun mobil penyok.
Kalah 0-2 dari PSIM Yogyakarta membuat pelatih Persatu Tuban, Purwanto siap mengundurkan diri dari kursi pelatih. Hal tersebut selaras dengan desakan Ronggomania fans fanatik Laskar Ronggolawe.
Pertangan Persatu Tuban vs PSIM Yogyakarta di babak kedua sempat dihentikan sementara karena sempat terjadi suporter ricuh di tribun VVIP. Kericuhan ini terjadi selepas goal kedua tim tamu PSIM Yogyakarta melalui tendangan Gonzales di Stadion Tuban Bumi Wali, Sabtu (20/7/2019).
Pemain naturalisasi PSIM Yogyakarta, Gonzales melalui tendangannya mengubah skor pertandingan kontra Persatu Tuban jadi 0-2. Tendangan tersebut terjadi di tengah babak kedua di laga lanjutan Liga 2 2019 Wilayah Timur di Stadion Tuban Bumi Wali, Sabtu (20/7/2019).
Tuan rumah Persatu Tuban besutan pelatih Purwanto tertinggal 0-1 dari PSIM Yogyakarta di babak pertama. Gol Laskar Mataram di bawah asuhan pelatih Aji Santoso diciptakan pemain bernomor punggung 23 Ichsan Pratama di menit awal.
Laga lanjutan kompetisi Liga 2 Indonesia Group Timur, kesebelasan PSIM Yogyakarta dijadwalkan menghadapi tuan rumah Persatu Tuban di Stadion Bumi Wali Tuban Sport Center, Sabtu sore (20/7/2019) besok.
Puluhan spanduk berisikan sindiran terhadap Manajemen Persatu Tuban terpampang di bagian selatan Tribun Stadion Bumi Wali menjelang laga home melawan PSIM Yogyakarta.
Beberapa tahun terakhir, fotografi dan cinematography banyak digemari oleh berbagai kalangan. Hal itu seiring perkembangan zaman dan didukungnya perkembangan teknologi yang semakin maju dengan adanya instagram dan youtube. Untuk mewadahi para pecinta fotografi dan cinematografi munculah komunitas bertajuk kelompok belajar bernama Shuttee.
