
Reporter : Moch. Nur Rofiq
blokTuban.com - Seorang remaja laki-laki bernama Fedrik Fernando (15), warga Dusun Dukoh, Desa Sotang, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, akhirnya dipertemukan kembali dengan keluarganya setelah sempat meninggalkan rumah selama dua hari.
Penyerahan dilakukan langsung oleh pihak Polsek Tambakboyo pada Jumat (16/5/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.
Kapolsek Tambakboyo IPTU Agus Hariyanto mengungkapkan, kejadian bermula pada Rabu (14/5/2025) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, ibu Fedrik, Pujiati, mendapat kabar dari pihak sekolah bahwa anaknya belakangan ini sering tidak masuk sekolah.
"Ibu dari Fedrik sempat menanyakan langsung ke anaknya alasan sering bolos sekolah, tapi yang bersangkutan hanya diam dan tidak memberikan tanggapan," ujar IPTU Agus kepada blokTuban.com.
Tak lama setelah percakapan itu, sekitar pukul 22.00 WIB, Fedrik diketahui sudah tidak berada di rumah. Ia meninggalkan sepucuk surat bertuliskan pesan yang cukup menyayat hati.
"Ibu aku tak minggat yo, nak gawe atine ibuk sampek loro terus, asline aku emoh gawe atine ibuk loro." (Bu, aku kabur ya, nggak tega terus-terusan bikin Ibu sakit hati. Sebenarnya aku nggak mau nyakitin Ibu.)
Khawatir akan keselamatan anaknya, Pujiati segera melakukan pencarian di sekitar wilayah Kecamatan Tambakboyo keesokan harinya. Namun hingga Jumat pagi, remaja tersebut belum juga ditemukan. Upaya pencarian kemudian diperluas melalui unggahan foto Fedrik di media sosial.
Beruntung, salah satu warga menginformasikan bahwa Fedrik terlihat di Desa Bulu Jowo, Kecamatan Bancar. Mendapat kabar tersebut, Pujiati bersama perangkat Desa Sotang dan pihak Polsek Tambakboyo langsung bergerak ke lokasi.
Sekitar pukul 16.00 WIB, keberadaan Fedrik terkonfirmasi di depan Masjid An-Nur, Desa Boncong, Kecamatan Bancar. Ia kemudian dijemput oleh petugas dan pihak keluarga, lalu dibawa pulang dan diserahkan secara resmi kepada keluarganya di rumah mereka, disaksikan oleh perangkat desa dan warga sekitar.
"Alhamdulillah anak tersebut sudah kembali ke orang tuanya dalam keadaan sehat. Kami imbau kepada orang tua untuk selalu memperhatikan kondisi psikologis anak, apalagi di usia remaja yang rentan emosional," pungkas IPTU Agus.
[Rof/Al]