Genjot Ekspor Semen, Proyek Dermaga Tuban Dikebut

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Proyek dermaga dan fasilitas produksi semen di Tuban dikebut. Tujuan kegiatan tersebut, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) akan memaksimalkan pasar ekspor sebagai langkah strategis untuk mendongkrak penjualan. 

"Kami tengah merampungkan proyek pengembangan dermaga dan fasilitas produksi di Pabrik Tuban, Jawa Timur sebagai landasan penting untuk memaksimalkan peluang di pasar ekspor," ujar Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni dalam siaran resminya, Sabtu (3/5/2025). 

Proyek kerja sama antara SIG, melalui anak usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, dengan Taiheiyo Cement Corporation itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas ekspor, terutama semen tipe khusus ke pasar internasional, khususnya Amerika Serikat. 

Dengan kapasitas ekspor hingga 1 juta ton semen per tahun, Vita optimis proyek ini akan menjadi tonggak penting tidak hanya dalam memperkuat kapasitas distribusi, tetapi juga berkontribusi terhadap daya saing pasar ekspor dan memperkuat jaringan distribusi global Perusahaan.

”SIG siap melayani pasar internasional dengan membawa produk kebanggaan anak bangsa ke kancah dunia. Tidak hanya untuk mengatasi tantangan pasar domestik yang semakin kompetitif serta kondisi oversupply, ekspansi bisnis ini juga menjadi ajang pembuktian bahwa SIG mampu bersaing dengan produsen semen global,” ujar Vita Mahreyni. 

SIG jugamelaporkan kinerja keuangan konsolidasian pada kuartal I tahun 2025. Untuk volume penjualan sebanyak 8,57 juta ton, pendapatan tercatat sebesar Rp7,65 triliun. 

Beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp6,09 triliun. EBITDA tercatat sebesar Rp1,09 triliun. Laba sebelum pajak sebesar Rp102 miliar, Laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp43 miliar.

Vita menambahkan, industri semen domestik mengalami kontraksi pada kuartal I tahun 2025, baik pada segmen semen kantong (retail) maupun curah (bulk). Kondisi ini berdampak pada penurunan volume penjualan dan pendapatan SIG. 

Namun demikian, SIG berhasil mencatatkan peningkatan pada penjualan kawasan regional sebesar 13,8% year-on-year (yoy). Dari sisi biaya, beban pokok pendapatan tercatat 1,2% lebih rendah yoy menjadi Rp6,09 triliun. 

Di saat bersamaan, SIG mampu menekan biaya operasional 2,6% lebih rendah yoy menjadi Rp1,26 triliun. Biaya keuangan bersih juga tercatat lebih rendah 30,7% yoy menjadi Rp179 miliar sejalan dengan saldo utang berbunga yang lebih rendah. 

“Strategi SIG untuk menggarap peluang di pasar regional terbukti berhasil menyumbang penjualan sebanyak 2,37 juta ton semen atau naik 13,8% yoy di tengah ketatnya persaingan pasar retail,” kata Vita Mahreyni.

Vita Mahreyni menambahkan, untuk mendorong pertumbuhan kinerja, SIG akan meningkatkan fokus pada segmen retail melalui strategi yang lebih fokus pada kondisi tiap-tiap daerah. 

SIG juga terus menjaga kepemimpinan dalam industri dengan menghadirkan portofolio semen hijau dan produk turunannya yang inovatif dan ramah lingkungan. 

Salah satunya adalah bata interlock presisi yang cocok untuk mendukung program 3 juta rumah dari pemerintah dalam rangka menyediakan hunian berkualitas, terjangkau, dan ramah lingkungan bagi masyarakat.

 

[Al/Rof]