
Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Musim panen tahun ini membawa kabar baik bagi Bulog Cabang Bojonegoro. Hingga 8 April 2025, serapan gabah kering panen (GKP) di wilayah kerjanya sudah menembus angka 21.813 ton, melebihi target awal yang ditetapkan pemerintah sebesar 21.349 ton. Artinya, serapan Bulog sudah mencapai 102 persen dari target.
Wilayah kerja Bulog Cabang Bojonegoro mencakup tiga kabupaten, yakni Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan.
Kepala Bulog Cabang Bojonegoro, Ferdian Darma Atmaja, menyebut keberhasilan ini tak lepas dari kontribusi ketiga daerah tersebut.
Namun begitu, Ferdian menegaskan bahwa serapan Bulog tetap terbatas.
“Produksi gabah di tiga kabupaten ini bisa mencapai ratusan ribu ton. Jadi, tidak mungkin semuanya bisa dibeli oleh Bulog,” ujarnya kepada media dikutip, Jumat (11/4/2025).
Sebagai gambaran, selama bulan Maret 2025 saja, produksi GKP di Bojonegoro mencapai 300 ribu ton, Lamongan 340 ribu ton, dan Tuban 139 ribu ton. Totalnya, hampir 789 ribu ton gabah beredar di wilayah tersebut.
Tingginya produksi, sementara serapan Bulog terbatas, berdampak pada harga gabah di tingkat petani.
Di sejumlah kecamatan di Bojonegoro, harga gabah kini hanya berkisar antara Rp5.100 hingga Rp5.300 per kilogram.
Padahal, di awal Januari lalu, harga sempat tembus Rp7.000, terutama di wilayah Tuban.
“Waktu harga tinggi, petani enggan menjual ke Bulog karena HPP kita hanya Rp6.500. Tapi sekarang saat harga turun, Bulog tetap berusaha menyerap gabah semaksimal mungkin,” jelas Ferdian.
Program pembelian Bulog dengan harga HPP Rp6.500/kg masih akan berlangsung hingga 30 April 2025.
Bulog memperkirakan total serapan hingga akhir periode ini bisa mencapai 125 persen dari target. Meski demikian, penyerapan tetap akan dilakukan sesuai kapasitas yang dimiliki Bulog.
[Al/Rof]