Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Harga komoditas telur ayam di Kabupaten Tuban hingga kini masih bertahan di angka Rp30 ribu per kilogramnya, sejak beberapa bulan terakhir ini. Kondisi ini salah satunya terpantau di Pasar Baru Tuban, yang terletak di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Mahalnya komoditas telur ayam ini, membuat sebagian masyarakat di Kabupaten Tuban lebih memilih untuk berburu telur yang sudah retak ketimbang telur yang masih utuh.
Hal tersebut, diungkapkan oleh salah seorang pedagang telur di Pasar Baru Tuban, Sripah. Menurutnya, saat ini banyak masyarakat yang memilih membeli telur pecah dibandingkan telur yang masih utuh.
"Iya mbak, sekarang karena harga telur mahal, jadi banyak yang cari telur pecah," katanya kepada blokTuban.com saat ditemui di lapak jualannya, Kamis (3/8/2023).
Tingginya permintaan telur pecah ini bukan tanpa alasan, pasalnya telur ayam yang sudah rusak tersebut memiliki harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan harga telur yang masih utuh.
Jika harga telur normal dibandrol dengan harga Rp30 ribu per kilogramnya, maka telur yang sudah retak satu kilogramnya dibandrol dengan harga Rp20 ribu. Tak heran jika, angka tersebut membuat masyarakat menjadi tergiur untuk membeli telur tersebut.
"Kalau telur yang sudah pecah itu harganya murah, setengah harga. Satu kilogramnya paling nggak Rp20 ribuan. Jadi banyak yang beli telur yang sudah pecah dan rusak karena harganya lain," jelasnya.
Lebih lanjut, ibu dari tiga orang anak ini juga menambahkan, bahwa tingginya harga komoditas telur ini menyebabkan penjualan menjadi menurun dibandingkan biasanya. Jika biasanya ia bisa menjual 1,5 kwintal telur dalam satu hari, maka kini ia hanya bisa menjual 20 hingga 30 kilogram telur ayam.
Sementara itu, salah seorang pembeli, Inayah juga membenarkan bahwa saat ini ia lebih memilih untuk membeli telur yang sudah retak dibandingkan telur yang masih dalam keadaan utuh, untuk kebutuhannya.
"Terlalu mahal mbak harga telur sekarang, kalau nggak diselingi beli telur yang sudah retak ya nggak untung, mau menaikkan dagangannya juga nggak bisa. Luarnya sudah retak tapi dalamnya kan masih bagus," imbuhnya.
Dengan demikian, ia berharap agar harga komoditas telur ayam di Kabupaten Tuban ini dapat kembali stabil, karena menurutnya hal tersebut sangat berpengaruh terhadap penjual telur maupun penjual makanan berbahan telur. [Sav/Dwi]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS
0 Comments
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published