Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Provinsi Jawa Timur kini memiliki 3 desa pendulum devisa. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendorong desa lain untuk mengikuti jejak Kampung Coklat di Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Pasalnya, masih banyak desa dengan produk potensial yang menurutnya akan sukses di pasar internasional. Berdasarkan data ekspor kakao sendiri merupakan salah satu sektor prominent Jawa Timur yang pada 2022 jumlahnya mencapai 323,08 juta Dollar AS. Hingga kini, negara tujuan utama ekspor kakao adalah Amerika Serikat, India, China, Australia dan Estonia.
Selain Kampung Coklat, dua Desa Pendulum Devisa lainnya di Jatim yaitu Desa Ngindeng, Kabupaten Ponorogo dengan komoditi jahe gajah , dan Desa Trayang, Kabupaten Nganjuk dengan komoditi jahe gajah juga.
Mantan Menteri Sosial RI itu, menambahkan selain coklat, Jatim juga punya varian kopi yang unik dari satu desa ke desa lainnya. Ini kalau didukung ekspornya, dapat menjadi pemacu ekonomi regional yang dampaknya sangat besar ke masyarakat.
Artikel Lainnya:
- Di Bawah Jatim, Inflasi Kabupaten Tuban 5,46 Persen
- Targetkan 4.000 Ton Per Bulan, Kilang TPPI Tuban Resmikan Produk Orthoxylene
"Potensi tiap desa, ayo digali lebih dalam. Insya Allah kami di Pemerintahan Provinsi Jawa Timur akan senantiasa memfasilitasi. Yang penting komunikasikan sesuai birokrasi yang ada dan jangan lelah mengusahakan," ujar Khofifah dikutip blokTuban.com dari laman Kominfo Jatim, Senin (26/6/2023).
Pemprov Jatim mensupport Kampung Coklat sedemikian rupa agar ekspornya semakin meningkat. Melalui Disperindag Jatim, Kampung Coklat mendapatkan materi prosedur ekspor dan bahkan bantuan proses penerbitan phytosanitary dari Balai Karantina Pertanian.
Sementara, Bank Jatim juga memberikan fasilitas pembiayaan modal kerja sebesar Rp3 miliar dan pembuatan Qris untuk metode pembayaran lebih dari 30 tenant di Kampung Coklat. [Ali]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS