Oleh: Bambang Budiono
blokTuban.com - Kelisanan atau tradisi lisan merupakan aset budaya yang kaya dan penting bagi Tuban, salah satu kota kuno di Nusantara. Meskipun Tuban memiliki sejarah yang panjang dan kaya, literatur tertulis yang menggambarkan budaya tersebut masih minim. Namun, hal ini tidak mengurangi keberadaan dan pentingnya tradisi lisan dalam mempertahankan dan mengungkapkan warisan budaya.
Dalam era digital saat ini, di mana teknologi dan ilmu pengetahuan terus berkembang. Tradisi lisan juga mendapatkan dukungan yang semakin besar. Kemajuan teknologi memungkinkan pengungkapan dan penelitian lebih lanjut terhadap peninggalan budaya seperti candi, upacara adat, dan kesenian tradisional. Selain itu, ilmu pengetahuan membuka kemungkinan baru dalam penelitian tentang legenda, mantra, dan kesenian tradisi, serta mengangkatnya sebagai sumber data budaya yang sahih.
Kondisi geografis Tuban yang beragam, mulai dari pantai, persawahan, hutan, dan gunung, memberikan pijakan kuat akan keberagaman kebudayaan. Setiap kelompok masyarakat yang hidup di wilayah geografis berbeda memiliki tradisi dan budayanya masing-masing. Misalnya, masyarakat pesisir yang hidup dengan ombak, angin, dan ikan memiliki kebudayaan berbeda dengan masyarakat di daerah persawahan yang lebih mengenal tanah dan tanaman.
Perbedaan geografis, mata pencaharian, dan pola hidup inilah pada akhirnya membentuk karakter, perilaku, dan cara pandang berbeda-beda pada masyarakat Tuban. Hal ini kemudian diwariskan melalui tradisi lisan seperti folklor, mantra, pantun, dan dongeng. Bagi masyarakat Tuban, tradisi lisan adalah cara yang efektif untuk mengajarkan nilai-nilai dan pengetahuan kepada generasi berikutnya.
Dalam konteks ini, tradisi lisan dapat dianggap sebagai sumber data budaya yang sahih. Tradisi lisan mengandung ajaran-ajaran luhur, filosofis, dan kaya ilmu pengetahuan. Penelitian dan pengungkapan terhadap tradisi lisan dapat dilakukan dengan bantuan teknologi dan pendekatan ilmiah, sehingga dapat mengkonfirmasi keilmiahan tradisi lisan sebagai sebuah data budaya.
Dengan demikian, tradisi lisan merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Tuban. Meskipun sumber tertulis yang menggambarkan budaya Tuban masih terbatas, tradisi lisan memiliki peran penting dalam melestarikan dan mengungkapkan kekayaan budaya tersebut. Dalam era digital ini, tradisi lisan dapat ditingkatkan kehadirannya melalui berbagai platform digital, sehingga dapat diakses oleh lebih banyak orang dan menjadi bagian dari warisan budaya yang semakin luas dikenal.
Letak Tradisi Lisan Tuban di Era Digital
Tradisi lisan Tuban memiliki letak yang khas di era digital ini. Meskipun tradisi lisan cenderung terpinggirkan dalam kemajuan teknologi dan gaya hidup modern, peran serta nilai-nilai di dalamnya tetap memegang posisi sentral dalam mempertahankan identitas budaya Tuban.
Dalam era yang serba cepat dan maju seperti sekarang, tradisi lisan sering kali terabaikan. Generasi pewaris tradisi lisan sering kali enggan atau tidak tertarik untuk melestarikannya. Namun, tradisi lisan memiliki adaptabilitas yang tinggi terhadap perubahan zaman. Tradisi lisan dapat berkembang dan berubah sesuai dengan kebutuhan zaman, menjaga relevansinya dalam konteks kekinian.
Dalam kondisi seperti ini, peran semua pihak sangat penting dalam melestarikan tradisi lisan Tuban. Para pencinta budaya, pemerintah, seniman, institusi pendidikan, tokoh masyarakat, akademisi, dan generasi muda semua memiliki peran sentral dalam menjaga dan memperkuat tradisi lisan ini. Teknologi tidak dapat menggantikan peran tradisi lisan dalam mempertahankan dan menghidupkan spirit hidup sebagai bangsa yang berbudaya.
Kebanggaan pada identitas budaya adalah sesuatu yang alami bagi setiap individu. Rasa kebanggaan terhadap kampung halaman dan identitas budaya menjadi bagian dari kebutuhan manusia. Tradisi lisan Tuban, sebagai wujud nyata dari identitas budaya, memegang peran yang sangat penting, baik oleh pewaris aktif budaya maupun oleh masyarakat umum yang mengikat diri dalam kesatuan bangsa dan negara.
Pewaris langsung dari tradisi lisan menjadi penentu keberlanjutan tradisi tersebut. Generasi muda Tuban yang mewarisi tradisi lisan memiliki pilihan untuk melestarikan atau tidak warisan leluhurnya. Namun, melihat secara bijaksana, menjaga dan melestarikan warisan luhur ini adalah lebih bijak. Tradisi lisan mengandung pesan, ajaran, dan nilai-nilai yang berharga, yang dapat memberikan warisan berharga kepada generasi saat ini dan mendatang.
Pelestarian tradisi lisan Tuban dapat dilakukan melalui berbagai alternatif, baik dengan cara mengenal dan aktif menggunakan tradisi lisan tersebut, maupun dengan pendekatan yang lebih serius seperti penelitian dan pengembangan. Dengan demikian, tradisi lisan dapat menjadi data budaya yang rinci, utuh, dan sistematis untuk memudahkan pewarisan kepada generasi selanjutnya.
Saatnya generasi pewaris budaya kelisanan Tuban membuka pandangan positif terhadap warisan dari para pendahulu. Mengakui kebanggaan terhadap milik sendiri dan melakukan pelestarian adalah pilihan yang dapat di ambil generasi saat ini. Generasi Tuban yang bangga dan sadar akan budayanya akan menjadi garda terdepan dalam mempertahankan identitas budaya yang kaya tersebut. (*)
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS