Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Guna menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri, masyarakat di Kabupaten Tuban memiliki tradisi yang terbilang unik, yaitu tradisi Selamatan maleman atau megengan.
Megengan sendiri merupakan tradisi selamatan yang dilakukan oleh masyarakat, dengan mengundang tetangga yag ada di lingkungan rumah, untuk melakukan doa bersama serta membagikan berkat atau makanan, yang berisi nasi putih, lauk-pauk, hingga jajanan pasar.
Salah seorang masyarakat di Desa Patihan, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Ridwan mengatakan jika biasanya, tradisi selamatan atau megengan mulai dilakukan oleh masyarakat H-7 Lebaran.
“Megengan ini adalah tradisi yang selalu dilakukan masyarakat setiap tahun,” ujarnya kepada blokTuban.com, Jumat (21/4/2023).
Bukan hanya satu orang saja, bahkan terkadang dalam sehari lebih dari satu orang yang menggelar tradisi selamatan maleman atau megengan tersebut.
Selain menjelang Hari Raya Idul Fitri, lanjutnya, tradisi megengan ini juga dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Tuban setiap menjelang Ramadan. Tujuannya, yaitu untuk mempererat tali silaturahmi antar tetangga.
Disamping itu, tradisi ini juga dilakukan dengan tujuan untuk mengirimkan doa kepada keluarga yang telah meninggal dunia, dengan membaca tahlil.
“Biasanya sebelum puasa masyarakat juga melakukan megengan, jadi tradisi ini dilakukan dua kali, yaitu sebelum puasa dan sebelum Lebaran, tujuannya untuk silaturahim dan berdoa bersama, untuk waktunya kalau disini biasanya sore habis Ashar,” katanya.
Sekedar diketahui, selain menggelar tradisi selamatan atau megengan, setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri masyarakat di Kabupaten Tuban juga melakukan ziarah kubur ke makam sanak saudara yang telah tiada. Dengan maksud, untuk mendoakan agar diberikan ketenangan dan diampuni segala dosanya oleh Allah SWT. [Sav/Dwi]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS