Sinopsis Film Dokumenter Netflix Tentang Aliran Sesat di Korea Selatan: In The Name of God

Oleh: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Sebuah cerita tentang sebuah aliran yang berbeda dari mayoritas agama di dunia kerap kali terdengar. Tak jarang beberapa kisa ini menyimpan kejanggalan dalam prosesnya.

Yang terbaru seperti ajaran agama yang dianggap menyimpang yang diyakini oleg warga Korea Selatan yang berjudul In The Name of God. Netflix cukup berani membawa dan mengangkat isu doktrin sesat ini untuk dijadikan dokumenter.

Serial dokumenter Netflix ini mengupas kisah-kisah mengerikan tentang kejahatan nyata dari empat pemimpin Korea yang mengaku sebagai nabi dan menyingkap sisi gelap dari kepercayaan yang tidak perlu dipertanyakan lagi.

Adapun keempat pemuka agama tersebut adalah Jeong Myeong Seok dari Christian Gospel Mission atau yang lebih dikenal sebagai Jesus Morning Star; Park Soon Ja dari Gereja Odaeyang; Kim Ki Soon dari Baby Garden; dan Lee Jae Rock dari Manmin Central Church.

Ada 8 episode pada produksi fil dokumenter ini dengan durasi 40-70 menit. Adapun judul masing-masing episode dari dokumenter ini adalah 'JMS's God's Bride; JMS Messiah on Red Notice; JMS's Messiah and Electronic Anklets; Five Oceans, God and 32 Bodies; The Baby Garden , One the Way to Heaven; The Baby Garden of Death; The One Who Became God of Manmin.

Jeo Myeong Seok sebagai pemuka agama yang memiliki dampak paling besar diceritakan di episode 1-3. Saking besarnya pengaruhnya dalam menciptakan agama JMS di Korea Selatan, kasus ini belum selesai hingga saat ini. Ia dituduh melakukan pelecehan dan kekerasan seksual kepada lebih dari 100 gadis semasa baktinya.

Pemimpin JSM menyebut apa yang dilakukan pengikutnya sebagai "melayani Tuhan ". Namun, mereka malah dilecehkan secara seksual dan diperkosa. Dimanipulasi untuk percaya bahwa mereka akan menentang Tuhan mereka jika mereka tidak menurut. Kultus ini telah aktif sejak tahun 1980-an dan berlanjut hingga saat ini.

Selanjutnya ada Park Seong Ja, Ia merupakan seorang pendiri perusahaan kerajinan tangan di Daejon. Namun, suatu saat Ia menjadikan toko kerajinannya menjadi tempat ibadah dan kelompok religius. Pernah mendapatkan penghargaan dari pemerintah, siapa sangka seorang wanita paruh baya ini ditemukan tewas bersama 31 orang lainnya dengan tangan dan kaki terikat.

Tokoh ketiga yakni Kim Ki Soon yang menciptakan Baby Garden atau Taman Bayi. Tidak jauh berbeda dengan ketiga tokoh agama lainnya, Ia menganggap dirinya adalah seorang dewa dan berani melakukan kekerasan terhadap pengikutnya yang tidak percaya dan tidak mengikuti perintahnya. Salah satu korban dari kebengisan Kim Ki Soon adalah Nak Gwi, seorang anak berumur lima tahun yang mati terbunuh karena dipukuli dan dikurung di kandang babi selama tujuh hari.

Terakhir, ada sosok Lee Jae Rock seorang pastor yang sangat terkenal karena dianggap bisa melakukan mukjizat. Berdasarkan pengakuan pengikutnya di Netflix, Ia bisa menyembuhkan orang yang buta hingga orang yang tidak bisa berjalan. Lee Jae Rock meyakinkan para pengikutnya bahwa Ia adalah orang yang dipilih untuk menjadi Tuhan di Manmin.(*)

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS