Oleh: Dwi Rahayu
blokTuban.com – Menanamkan prasangka baik kepada Allah adalah salah satu wujud kita ridha atas ketetapan takdir yang diterima.
Mengutip dari buku Abu Fida' Abdur Radi' yang berjudul Terapi Penyakit Korupsi dengan Tazkiyatun Nafs (Penyucian Jiwa), Ridha adalah kebahagiaan hati dalam menerima ketetapan (takdir) dari Allah.
Maka setiap ujian baik itu yang bersifat kebahagiaan atau kesedihan, keberkahan atau musibah hendaknya dicari hikmah yang terkandung di balik ujian tersebut.
Baca juga: Penulisan Kata 'Insya Allah' atau 'Insha Allah' Jadi Perdebatan, Mana yang Tepat?
Ridha sendiri memang bukan perkara mudah ketika dipraktikkan, namun terdapat keutamaan-keutamaan apabila ridha atas takdir yang ditetapkan oleh Allah SWT, diantaranya:
1. Keridhaan bisa menentramkan jiwa manusia dan juga merupakan faktor penyebab kebahagiaan hati seseorang.
2. Ridha bisa menumbuhkan sifat qana'ah, yaitu merasa cukup dengan pemberian dari Allah.
3. Ridhanya hati seseorang terhadap kekayaan yang dimilikinya akan membuat dirinya timbul rasa syukur. Sebaliknya, ridhanya hati seseorang terhadap kemiskinannya akan membuat dirinya timbul rasa sabar.
Baca juga: Dzikir Asmaul Husna Untuk Membuka Pintu Rezeki
4. Ridha juga akan membuat seseorang untuk tidak mencari kekayaan dengan cara yang tidak halal.
Ibnu Mas'ud pernah berkata, "Sesungguhnya Allah dengan keadilan dan ilmu-Nya menjadikan kesejahteraan dan kebahagiaan pada yakin dan ridha dan menjadikan kesusahan dan kesedihan pada keraguan dan kekesalan."
Imam Hasan Al Bashri berkata, "Barang siapa ridha terhadap bagiannya, Allah akan meluaskan dan memberkahinya."
Itulah keutamaan daripada kelapangan jiwa dalam menerima takdir Allah SWT dan menjadikan ridha sendiri sebagai penawarnya.[dwi]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS