Reporter : Sri Wiyono
blokTuban.com - Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, SE lusukan ke pelosok-pelosok desa untuk memantau hasil pembangunan tahun sebelumnya. Seperti yang dilakukan di Kecamatan Kerek dan Montong, bupati yang akrab dipanggil Mas Lindra ini juga menyapa langsung warga di pelosok desa yang dikunjungi.
Desa yang dikunjungi hari ini di Kecamatan Kerek yaitu Desa Margomulyo, Jarorejo, Margorejo, Sumberarum, dan Wolutengah. Sementara untuk Kecamatan Montong yaitu Desa Talangkembar, dan Guwoterus.
Mas Lindra menegaskan, blusukan yang dilakukan adalah wujud kerjasama dan kerja cepat antara Pemkab Tuban dengan seluruh jajaran hingga tingkat desa. Dia ingin hubungan sinergis itu terus terbangun. Mas Lindra juga mengajak warga untuk kembali menguatkan gotong royong, dan nantinya akan bermuara pada keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan.
" Gotong royong dan kolaborasi yang terintegrasi dengan mengutamakan sinergitas adalah modal kuat sistem pemerintahan saat ini," ucapnya.
Bupati melakukan kroscek terkait proyek perbaikan infrastruktur di tahun 2022, serta memastikan data lokasi pembangunan infrastruktur seperti jalan lingkungan, JUT, drainase, PJU dan lainnya, serta program pengentasan kemiskinan, yang akan dianggarkan di P-APBD tahun 2023 telah sesuai. Tak hanya itu, Mas Lindra juga akan mengakomodir usulan dari para Kepala Desa.
"Untuk itu kita kroscek langsung di lapangan hari ini, karena ada kemungkinan beberapa yang diusulkan belum terealisasi akibat adanya miss komunikasi antara yang ada di Pemkab dengan desa," ujar Mas Bupati.
Mas Lindra juga menyinggung kaitan dengan penanganan banjir. Ia menargetkan untuk menuntaskan banjir ditahun ini. Namun, harapannya Kepala Desa untuk ikut memikirkan cara paling ampuh dan berkesinambungan dalam penanganan banjir tersebut.
"Banjir tidak hanya dengan normalisasi, namun bisa dengan pembangunan sodetan air, pelebaran jembatan dan lainnya,"lLanjut Mas Lindra.
Pada kesempatan ini Mas Lindra beserta rombongan menyusuri seluruh sudut gang untuk mengecek kondisi kerusakan jalan lingkungan, bertemu dengan komunitas difable, pengecekan penerima bantuan sosial seperti PKH, BPNT, Stunting, dan RTH. Dia menginstruksikan kepada jajaran Kepala Desa agar melakukan update data tiga bulan sekali.
"Dengan update data secara berkala, maka program pembangunan dapat tepat sasaran,’’ tandasnya.[ono]