Oleh: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Bagi umat muslim yang telah baligh dan memenuhi syarat bepuasa wajib, apabila melewatkannya dikenakan untuk menggantinya atau mengqadha puasa ramadhan di lain waktu.
Untuk waktu pelaksanannya terdapat perbedaan pendapat. Berikut adalah hadits riwayat Muslim yang berasal dari Sayyidah Aisyah.
كَانَ ÙŠÙŽÙƒÙون٠عَلَىَّ الصَّوْم٠مÙنْ رَمَضَانَ ØŒ Ùَمَا أَسْتَطÙيع٠أَنْ أَقْضÙÙ‰ÙŽ Ø¥Ùلاَّ ÙÙÙ‰ شَعْبَانَ
“Dulu saya punya hutang puasa ramadhan. Dan saya tidak bisa mengqadhanya kecuali di bulan sya’ban.” – (H.R Muslim).
Sedangkan ada pula yang berpendapat menurut hadits Nabi Muhammad SAW.
لاَ تَقَدَّمÙوا رَمَضَانَ بÙصَوْم٠يَوْم٠وَلاَ يَوْمَيْن٠إÙلاَّ رَجÙÙ„ÙŒ كَانَ يَصÙوم٠صَوْمًا ÙَلْيَصÙمْهÙ
“Janganlah kalian berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan, kecuali seseorang yang punya kebiasaan puasa sunah, maka bolehlah ia berpuasa.” – (HR. Bukhari).
Dapat disimpulkan mengganti puasa ramadhan dapat dilakukan di waktu jauh hari sebelum bulan ramadhan berikutnya datang.
Adapun niat puasa qadha ramadhan
Nawaitu Shouma Ghodin ‘an qadaa’in fardho ramadhoona lillahi ta’alaa.
Artinya:
“Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta’ala.”
Sementara itu melaksanakan puasa qadha ramadhan memiliki beberapa keutamaan atau faedah, diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Sebagai pengganti untuk membayar hutang puasa Ramadhan yang ditinggalkan.
2) Mendapat pahala dari Allah SWT.
3) Memberikan syafaat bagi yang menjalankannya.
4) Senantiasa mengingatkan seseorang akan puasa pada bulan suci Ramadhan.
5) Meningkatkan kesehatan jasmani karena berpuasa.
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS