Kendhang Buatan Tuban Menguasai Pasar di Pulau Jawa

Reporter : Muhammad Nurkholis

 

blokTuban.com – Ahmad Sholikin (25) pemuda asal Desa Sidokumpul, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban sukses mengembangkan usaha pembuatan dan service peralatan kesenian jawa.

Sebenarnya bukan hal baru bagi Sholikin sapaan akrabnya, bergelut di dunia usaha ini, ia mulai mengenal hal-hal yang berkaitan dengan peralatan seni sejak ia masih kecil.

“Ini merupakan usaha turun temurun mulai dari keluarga saya mas,” ucap Sholikin kepada blokTuban.com, Sabtu (14/01/2023).

Sholikin mulai mengelola secara mandiri usaha ini pada tahun 2018 berawal saat ayahnya meninggal dunia pada 4 tahun silam. Dikarenakan tak ada yang mengelola usaha ini dengan bekal ilmu yang diajarkan ayahnya dulu, ia memberanikan untuk melanjutkan kan usaha turun temurun ini.

Alat  kesenian jawa yang ia buat salah satunya yaitu kendhang. Kayu yang dipakai untuk membuat kendhang yaitu kayu pohon nangka, kayu pohon mangga, kayu pohon pete. Sedangkan untuk kulit ia menggunakan kulit sapi atau kulit kerbau.

Untuk kriteria kayu, menurut Sholikin tak semua kayu bisa dipakai, yang pertama harus berusia puluhan tahun, karena dalam pembuatan kendhang membutuhkan kayu yang memiliki diameter lebar serta jenis kayu yang ada seratnya (galeh) karena kayu yang berserat merupakan kayu yang kuat dibuat kendhang.

“Minimal usia kayu 15 tahun mas,” ujar Sholikin.

Untuk bahan baku, ia dapatkan dari segala daerah yang ada di Indonesia. Karena di Kabupaten Tuban juga agak sulit mencari bahan baku kayu yang sesuai spesifikasi.

Dalam usahanya ini bukan berarti tak ada kendala dalam pembuatan kendhang, salah satu kendala dalam usaha ini sangat dipengaruhi oleh cuaca karena pemasangan kulit tergantung cuaca, kalau cuaca panas satu minggu bisa jadi. Kalau cuaca mendung bisa lebih dari satu minggu. Selain itu harga kulit juga terus mengalami kenaikan.

Untuk servis kendhang  Sholikin membandrol dengan harga Rp300 ribu rupiah hingga Rp1 juta. Untuk harga kendhang ukuran kecil sampai besar, memiliki kisaran harga Rp1,5 juta sampai Rp3,5 juta. 

"Harga tersebut juga mengikuti bahan baku yang dipakai serta ukuran," tambahnya.

Selain kendhang, dalang muda ini juga menerima pembuatan berbagai jenis gamelan seperti gamelan campursari, gamelan wayang, gamelan kiyai kanjeng.

Untuk gamelan ia memiliki pabrik di Solo dan Madiun dan jika ada pesanan di Tuban nanti ia akan ambil bahan di pabrik miliknya, untuk dilakukan finishing di rumahnya.

Untuk alat buatannya tak hanya dilirik oleh pasar lokal saja, akan tetapi sudah merambah hingga pasar pulau Jawa seperti Surabaya, Solo, Bandung, hingga Jakarta. Dan para pembeli atau yang melakukan servis biasanya temannya sesama seniman, juga pelanggan dari ayah dan kakeknya dulu.

Jika ada yang berminat untuk membeli alat seni atau hendak menyervis bisa datang ke Desa Sidokumpul, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban atau menghubungi nomor admin 089678059622.[Nur/Dwi]

 

 

Temukan konten berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS