Harga Telur di Tuban Tembus Rp30 ribu Per Kilogram, Pemicunya BPNT dan PKH Cair

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com - Harga Komoditas Telur Ayam Ras mengalami kenaikan yang cukup signifikan, hingga Rp30 ribu per kilogram, disejumlah pasar tradisional yang ada di Kabupaten Tuban sejak beberapa hari terakhir ini, Kamis (1/12/2022). 

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Endro Budi Sulistyo mengatakan jika harga komoditas telur mengalami lonjakan sejak sepekan terakhir ini, yang salah satunya dipicu lantaran adanya pencairan bantuan dari pemerintah.  

"Penyebab harga telur naik ini kemungkinan disebabkan oleh adanya pencairan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH)," ucapnya kepada sejumlah awak media. 

Menurut Endro, sapaan akrabnya, kenaikan komoditas telur ayam ini diprediksi akan berlangsung hingga akhir tahun 2022 ini. Mengingat, lonjakan harga bahan pokok sering terjadi jelang Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

Baca Juga :

- Jelang Nataru, TPID Tuban Lakukan Pengawasan Kenaikan Harga Sembako di Pasar Baru Tuban

- Cabai dan Tomat di Tuban Turun Rp3.000, Telur Ayam Naik Rp1.833 per Kilogram

- Naik Lagi, Telur Ayam di Tuban Kini Jadi Rp27.667/ Kilogram

 

Sementara itu, salah satu pedagang di Pasar Desa Klotok, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, Mujiyati membenarkan jika saat ini harga komoditas telur ayam mengalami lonjakan harga yang signifikan. 

Jika biasanya perempuan ramah ini menjual harga telur Rp24-25 ribu per kilogram, saat ini ia mengaku jika telur-telur ayam yang jualnya tersebut naik drastis yaitu Rp30 ribu per kilogram. 

"Iya benar mbak harga telur sekarang mahal satu kilonya Rp30 ribu, penyebabnya karena PKH cair. Memang kalau bantuan cair harga telur naik tapi habis itu turun lagi," paparnya. 

Kondisi ini, tentu membuat para pedagang resah, pasalnya penjualannya menjadi menurun, lantaran pembeli enggan untuk membeli telur di tengah kemelut lonjakan harga tersebut. Dengan demikian, ia berhara agar harga telur ayam bisa kembali stabil seperti sedia kala. [Sav/Ali]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS