Budidaya Lebah Klanceng, Pemuda di Tuban Pasok Madu Apotek di Berbagai Kota

Reporter : Savira Wahda Sofyana 

blokTuban.com - Puluhan kotak yang terbuat dari kayu, menjadi pemandangan sehari-hari di pekarangan rumah, pemuda asal Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban. 

Sekilas, kayu-kayu yang berjejer ini seperti tidak ada manfaatnya. Namun ternyata, di dalam kotak tersebut terdapat ratusan lebah yang dapat menguntungkan bagi pemiliknya. 

Ia adalah Ferry Firdaus. Pemuda berusia 23 tahun, yang sudah hampir dua tahun ini membudidayakan lebah klanceng. Belakangan ini, bisnis lebah tersebut memang banyak dilirik oleh masyarakat. Pasalnya, untuk memulia bisnis ini tidak memerlukan modal banyak, namun menghasilkan keuntungan yang menggiurkan. 

Bermula dari coba-coba ikut tetangganya, Ferry sapaan akrabnya, mencoba peruntungan sendiri dengan memulai usaha tersebut. Tak hanya keuntungan yang banyak saja, ternyata budidaya lebah klanceng ini juga tergolong sangat mudah. Sebab, pemilik tidak perlu repot-repot untuk memberinya makan, karena lebah akan mencari makan sendiri. 

"Awalnya coba-coba ikut tetangga, terus beli 70 kotak, harganya Rp200 ribu per kotak, kok ternyata ada yang pesan dan kemudian saya kembangkan jadi seperti ini," ujarnya kepada blokTuban.com, Minggu (9/10/2022) saat ditemui di rumah budidayanya.

Baca juga :

Alamat IBL Boncong Tuban, Lokasi Pembenihan Kuda Laut

Kreatif! Ubah Sawah Jadi Tambak, Petani di Tuban Panen Ikan dan Udang

- Buah Melon Terserang Hama Lalat Buah, Begini Cara Petani Mengatasinya

Dari puluhan kota lebah itu, kini pria ramah ini mampu mengembangkannya menjadi 280 lebih kotak lebah klanceng. Biasanya, untuk satu kotak, lebah-lebah tersebut bisa menghasilkan minimal 150 ml madu, dengan harga jual sekitar Rp100 ribu. 

Saat ini, produk madu klanceng milik Feri, tak hanya dipasarkan di Kabupaten Tuban saja. Akan tetapi, ia juga memasok madu di beberapa apotek yang berada di luar Kabupaten, seperti Malang, Surabaya, Lamongan, Bojonegoro dan beberapa kota/kabupaten lainnya. 

"Sekarang sudah ada 280 kotak, tapi itu belum yang di bambu. Saya budidaya ini sudah ada 2 tahunan dari sekarang, dibantu sama bapak. Tapi kalau lebah ini nggak bisa dikasih makan, biasanya cari makan sendiri, untuk masa produktifnya biasanya 3 sampai 4 bulan, " ungkapnya. 

Tak hanya membudidayakan lebah klanceng saja, pemuda lulusan di salah satu SMK Tuban ini juga menyediakan kotak bibit ternak, bagi masyarakat yang ingin mencoba atau memulai membudidayakan jenis lebah satu ini. 

Lebih lanjut, saat ditanya terkait omzet yang didapatkan selama satu bulan, Ferry mengaku jika pendapatannya tidak pasti. Namun, ia menyebut jika peluang dari usaha yang digelutinya saat ini masih memiliki peluang yang menjanjikan. Pasalnya, usaha ini masih belum banyak yang menggelutinya. [Sav/Ali]

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS