Nanti Malam Aliansi Suporter Tuban Gelar Doa dan 1000 Lilin Korban Tragedi Kanjuruhan

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang menjadi duka nasional, termasuk para suporter dan masyarakat di Kabupaten Tuban. Untuk mendoakan ratusan korban meninggal, aliansi suporter bersama masyarakat Tuban berencana menggelar doa bersama pada Senin (3/10/2022) malam. 

Melansir akun instagram @tubansudlegion, aksi doa bersama dan 1000 lilin dimulai sekitar pukul 20.00 Wib di Taman Sleko Tuban. Penyelenggara mengharapkan para simpatisan untuk membawa bunga dan lilin sendiri.

Acara yang terbuka untuk umum tersebut, diharapkan menjadi semangat bagi suporter sepakbola Tanah Air. Selain itu, diharapkan tragedi tersebut menjadi yang terakhir dan tidak terulang lagi. 

"Buat dulurku aremania ronggolawe yang tabah. Semoga Tuban selama bersama anda," tulis @tubansudlegion dalam postingannya lima jam yang lalu.

Baca juga :

Pahami 3 Unsur pada Gas Air Mata, Bahan Kimia yang Ditembakkan di Stadion Kanjuruhan

Mantan CEO Arema Ajak Ringankan Beban Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Malang

YLBH Minta Negara Bertanggung Jawab Atas Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang

Postingan tersebut lalu direspon positif oleh akun @aremania-plumpang yang mengucapkan terimakasih tubanNgalam. Disambung akun @aremania-ronggolawe juga mengucapkan terimakasih dan respoect ke semua teman-teman di Tuban. 

Akun lainnya @harlyprst juga mendukung bahwa "Duka malang duka kita semua. Keep strong @aremaofficial @aremania-ronggolawe #usuttuntas. 

Sebagaimana diketahui, lebih dari 127 orang menjadi korban kericuhan setelah pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Kekalahan itu merupakan yang pertama bagi Arema FC sejak 23 tahun terakhir. 

Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta dalam keterangannya menjelaskan, bahwa laga antara Arema FC dan Persebaya berjalan lancar. Namun hasil akhir, membuat suporter Area kecewa dan berakhir dengan turun ke lapangan mencari pemain dan official.

Melihat para pendukung turun ke lapangan, petugas yang berada di stadion langsung turun tangan. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Menurutnya, penembakan gas air mata tersebut dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan official. [Ali]

 

Temukan konten Berita lainnya di GOOGLE NEWS