Kalpataru, Peninggalan Sunan Bonang Tuban Mengandung Pesan Kedamaian

Reporter :  Muhammad Nurkholis

blokTuban.com - Di Museum Kambang Putih yang beralamat di Desaa Kutorejo Kecamatan/Kabupaten Tuban, terdapat sebuah benda yang indah serta banyak terkandung pesan kedamaian. Benda tersebut adalah Kalpataru, yang merupakan peninggalan dari Sunan Bonang yang kini disimpan di museum.

Kalpataru sendiri dulunya berada di komplek makam Sunan Bonang. Waktu itu masih difungsikan sebagai tiang penyangga pada pendopo yang ada di komplek makam. Benda bernilai sejarah itu baru dipindahkan ke museum sekitar tahun 1984-an. 

Diantara keunikan dari Kalpataru yakni terbuat dari kayu jati utuh tanpa adanya sambungan atau tambahan. Jika diamati lebih teliti, dalam pembuatannya memang menggunakan ukiran.

Menurut penelitian dari tes karbon, Kalpataru dibuat kisaran tahun 1445-1525. Artinya Kalpataru dibuat saat Sunan Bonang masih hidup. Kendati demikian, dari tes karbon tersebut juga menunjukkan angka yang lebih muda yaitu 1555 -1630.

Menurut Roni (48) kurator museum Kambang putih, secara teknik Kalpataru berfungsi sebagai tiang penyangga atau soko tunggal pada pendopo rantai yang berada di halaman kedua Kompleks makam Sunan Bonang.

Baca juga :

Paguyuban Becak Tuban Keberatan Setor Rp5 Juta Sebulan ke Pemkab, Dinas LHP: Perdanya Gitu

Jenang Mocca dan Hitam, Jajanan yang Cocok Dijadikan Oleh-oleh Peziarah Sunan Bonang Tuban

Masyarakat Tuban Kebanjiran Berkah Haul Sunan Bonang ke-513, Sehari Dapat Rp500 Ribu

"Kalpataru sendiri memiliki 4 cabang yang diukir dengan berbagai motif flora dan fauna serta berbagai tempat peribadatan Islam, Hindu, Budha dan Tri Dharma," ujar Roni Kepada blokTuban.com, Minggu (25/09/2022).

Roni melanjutkan, di dalam Kalpataru animisme yang disamakan dengan ukiran Arca primitif. Arca tersebut adalah harta orang jongkok yang digunakan sebagai pemujaan terhadap arwah leluhur. 

Lebih dari itu, juga ada beberapa ukiran juga yang menggambarkan tentang tumbuhan seperti pepohonan dan juga hewan-hewan seperti singa dan juga naga.

“Hal ini tentunya menguatkan kita bahwasanya Sunan Bonang ingin mengajarkan atau memberi pesan bahwa keberagaman harus tetap dijaga. Kalpataru sendiri memiliki bentuk yang bercabang 4 akan tetapi ada satu tiang tetap lurus ke atas artinya walaupun berbeda semua tujuannya hanya satu tujuan,” imbuhnya. 

Saat ini Kalpataru masih terjaga dengan bagus di Museum Kambang Putih Tuban. Untuk melihatnya, pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya, karena dapat langsung terlihat saat datang ke museum Tuban. [Nur/Ali]

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS