Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Rumah baca anak pemuda bergerak Plumpang, tak henti-hentinya melakukan inovasi di bidang literasi, seni dan edukasi. Setelah sempat libur panjang selama bulan Agustus kemarin, kini rumah baca yang berada di RT 04 RW 09 Desa/Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban tersebut kembali memulai kagiatanya.
Setelah sukses menggelar latihan menari bersama dosen STKW Surabaya, Mbah Broto beberapa yang lalu kini rumah edukasi yang dinakhodai oleh Bambang Budiono, kembali melakukan kegiatan edukatif lainnya. Bekerjasama dengan RA Perwanida Plumpang, rumah baca anak menggelar acara membatik dengan menggunakan teknik malam dingin.
Tak kurang dari tiga puluh dua siswa-siswi RA Perwanida Plumpang, ikut serta dalam kegiatan yang berlangsung sejak pukul 07.30 - 10.00 pagi tersebut. Terlihat, puluhan anak yang hadir begitu antusias mengikuti segala materi yang disampaikan.
Bambang sapaan akrabnya, mengaku jika teknik membatik yang digunakan pada kegiatan ini, bukanlah teknik baru. Pasalnya, sudah banyak daerah-daerah lain yang telah memperkenalkannya.
Baca juga :
- Gaya Pemeran Tuban Fashion Week yang Mengusung Batik
- Kegiatan Mengasyikan, Pelajar SD di Tuban Belajar Batik Tulis
- Pendidik Sekaligus PemBatik, Guru SD di Tuban Bangga Lestarikan Warisan Nenek Moyang
"Malam dingin sebenarnya bukan teknik baru dalam membatik, sebelumnya sudah banyak daerah yang mengembangkan dan memperkenalkanya," ungkap Bambang kepada blokTuban.com di sela-sela acara berlangsung, Jumat (23/9/2022).
Lebih lanjut, Alumnus pendidikan Bahasa dan Sastra Unirow Tuban ini juga menuturkan, bahwa teknik tersebut dipilih, lantaran jenis teknik batik yang dirasa aman serta mudah untuk anak-anak.
Teknik malam dingin merupakan teknik membatik yang ramah anak. Sebab, dalam prosesnya tidak perlu memanaskan lilin seperti pembuatan batik pada umumnya, sehingga sangat aman dan tidak berbahaya apabila digunakan oleh anak-anak.
"Teknik ini kita pilih karena kita ingin menghadirkan kesan pada anak-anak kalau membatik itu tidak sulit. Sifat malam dingin yang aman dan praktis menjadi alasan kami menggunakan teknik ini," pungkasnya.
Dalam praktek nya, di atas kain panjang anak-anak tersebut diminta untuk menulis nama masing-masing. Barulah pada bidang yang masih kosong anak-anak berkreasi bebas dengan membuat pola-pola yang mereka inginkan.
Setelah pola dan nama dibuat, barulah kemudian kain dijemur beberapa menit sebelum masuk proses pewarnaan. Anak-anak yang mengikuti kegiatan juga nampak begitu senang, pasalnya selain dapat mencoba hal baru. Mereka juga bisa membawa pulang hasil membatik mereka untuk cindera mata. [Sav/Ali]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS