Ini Sebaran 21 Desa Cantik di Tuban

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky bersama Kepala Badan Pusat Statistika (BPS), Eko Mardiana mencanangkan 21 desa sadar statistika (cantik), Selasa (20/9/2022). Pencanangan Desa Cantik bersamaan dengan Rapat Koordinasi Daerah Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022 di hotel Jalan Teuku Umar Tuban. 

Eko Mardiana mengungkapkan penyelenggaraan Rakorda kali ini bertujuan untuk menyamakan pemahamam perihal pelaksanaan Regsosek yang akan dijalankan mulai 15 Oktober-14 November 2022. 

Penyelenggaran Regsosek yang melibatkan 1.946 petugas bertujuan menyediakan sistem dan basis data mencakup sosial dan ekonomi yang terintegrasi dengan data kependudukan. Sebelumnya, seluruh petugas akan mendapat pembekalan dan pelatihan perihal pelaksanaan survei ke tiap rumah tangga di seluruh desa.

“Ini merupakan program nasional. Kami harap dukungan semua pihak agar berjalan lancar,” ujarnya.

Eko Mardiana mengatakan Desa Cantik merupakan program pembinaan statistik sektoral dari pemerintah pusat hingga ke pemerintah desa. Mengingat, desa menjadi unit terkecil penyelenggaraan pemerintahan. 

“Hadirnya BPS Tuban untuk membantu pemerintah desa untuk menata data di desa dengan lebih rapi dan mudah untuk diakses dan dikelola,” imbuhnya.

Baca juga :

- BPS Jatim : Setiap Pekan Rata-rata Penduduk Jatim Hisap 76,44 Batang Rokok

Sukseskan Pendataan Long From SP2020, BPS Tuban Terjunkan 261 Petugas

Ekonomi Tuban 2021 Naik 3,00 persen, Ini Penyebabnya

Perempuan ramah ini kemudian merinci 21 Desa Cantik, meliputi Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang, Desa Ngino, Semanding, Sugihwaras, Jenu, Socorejo, Jenu, Sumurgung, Tuban, Tuwiri Kulon, Merakurak, Karanglo, Kerek, Jetak, Montong, Merkawang, Tambakboyo.

Lalu, Desa Ngampelrejo, Kecamatan Bancar, Kebonharjo, Jatirogo, Bendonglateng, Kenduruan, Medalem, Senori, Tanjungrejo, Singgahan, Selogabus, Parengan, Sokosari, Soko, Kanorejo, Rengel, Pakis, Grabagan, Bandungrejo, Plumpang, dan Mrutuk, Widang. 

Bupati Lindra, mengungkapkan pendataan sosial ekonomi masyarakat menjadi bahan acuan Pemkab Tuban dalam penyusunan program pembangunan. Penyusunan program pembangunan dilaksanakan secara tematik. Kebijakan ini diambil agar program pembangunan lebih terarah, tepat sasaran, dan anggaran lebih efisien. Juga membawa manfaat yang lebih cepat dirasakan. 

“Keberhasilan pelaksanaan program pembangunan tematik berbasis pada data terpadu akan membawa multiplayer efek di sektor lainnya,” ungkapnya. 

Lindra meminta Camat, Kepala Desa dan Lurah agar memanfaatkan kegiatan Regsosek untuk mengetahui kondisi masyarakat, mencakup sosial, ekonomi, dan kesejahteraan. Tidak hanya itu, intes memonitoring proses pelaksanaan pendataan. Bila diperlukan, hendaknya warga desa diberi pemahaman tentang proses pendataan. Sehingga tidak muncul kesalahpahaman.

“Perlu ada pendamping dari perangkat desa bahkan pengurus RT dan RW setempat,” sambungnya.

Kegiatan pendataan Regsosek mendukung pelaksanaan program Tuban Satu Data yang tengah dikembangkan Pemkab Tuban. Lebih lanjut, selaras dengan program One Village One Product, ekonomi bergerak dari sektor rumah tangga.

Mantan anggota DPRD Jatim itu menyampaikan apresiasi atas pencanangan Desa Cantik. Setiap desa yang dicanangkan menjadi Desa Cantik menjadi percontohan di masing-masing kecamatan. Pelaksanaan Desa Cantik akan mengoptimalkan pengalokasian anggaran Dana Desa maupun APBDes. 

"Sehingga pemanfaatan dana akan jelas untuk program pembangunan dan bantuan sosial kepada masyarakat lebih tepat sasaran," tutup Ketua DPD Golkar Tuban itu. [Ali]

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS