4 Anak di Tuban Meninggal Dunia dan 207 Dirawat karena DBD, Begini Tips Mencegahnya Agar Tak Meluas

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga kini masih perlu diwaspadai oleh masyarakat. Terlebih, saat ini Indonesia akan segera memasuki musim penghujan.

Bahkan, dari data yang dihimpun oleh blokTuban.com dari Dinas Kesehatan, Pendendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban hingga bulan Juni 2022 lalu, terdapat 211 kasus DBD di Tuban yang mana empat diantaranya meninggal dunia.

Adapun tingginya temuan kasus penyakit ini, rata-rata dialami oleh anak-anak yang masih duduk dibangku Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Dasar (SD). Untuk itu, perlu kiranya untuk orantua perlu mewaspadainya dengan melakukan berbagai pencegehan.

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dr. R. Koesma Tuban, Erwin Era Prasetya mengungkapkan agar tidak terjangkit DBD, maka sebaiknya masyarakat senantiasa untuk menjaga kebersihan dengan menguras kamar mandi dua kali dalam seminggu.

“Tips untuk mencegah demam berdarah dengan menjaga kebersihan, menguras kamar mandi seminggu dua kali, dan got jangan sampai tidak mengalir,” terangnya saat dikonfirmasi oleh blokTuban.com, Minggu (4/9/2022).

Baca juga :

5 dari 14 Anak Terindikasi Demam Berdarah, Dinkes Tuban Lakukan Fogging di Lingkungan Peternak Sapi

Kasus Demam Berdarah di Tuban Melonjak, PMI Belum Berani Perbanyak Stok Darah TC

Demam Berdarah Serang Anak di Tuban hingga Meninggal, Orangtua Wajib Kenali Gejalanya

Selain itu, Dr. Erwin juga menambahkan jika sebaiknya benda-benda yang sudah tidak digunakan seperti ban bekas ataupun kaleng yang tidak terpakai segera dibuang, agar tidak berpotensi membuat genangan air.

Pasalnya, penyakit DBD ini sendiri disebabkan oleh virus dangue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan tempat perindukannya bisa timbul pada genangan air disekitar pemukiman, seperti talang, ban bekas, kaleng, botol, plastik, gelas bekas air mineral, lubang pohon hingga pelepah daun.

“Bila perlu beri abate dan buang benda atau kaleng dan lain sebagainya yang berpotensi membuat genangan air,” sambungnya.

Senada, Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinkes P2KB Tuban, Heru Widodo juga mengatakan bahwa upaya pencegahan DBD yang paling efektif dengan cara memberantas sarang nyamuk melalui 3M plus, yaitu dengan menguras, menutup dan juga mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi pengembangbiakan nyamuk.

“Menguras dengan cara membersihkan tempat yang dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, dan penampung air minum. Menutup rapat tempat penampungan air seperti kendi, toren air dan lain sebagainya,” paparnya.

Terakhir yaitu menggunakan kelambu saat tidur, menggalakkan juru pemantau jentik, memelihara ikan pemangsa jentik, menggunakan anti nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di rumah. [Sav/Ali]

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS