Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Populasi sapi di Kabupaten Tuban berada di nomer tiga tertinggi di Jawa Timur. Kondisi tersebut menjadikan peternakan menjadi salah satu sektor unggulan Tuban untuk peningkatan ekonomi, sehingga peningkatan kapasitas peternak dalam tatakelola peternakan sangat penting dimiliki.
Untuk meningkatkan keahlian peternak dalam merawat & mengembangkan ternaknya, sejumlah 50 peternak belajar teknologi Smart Farming di salah satu hotel di Tuban mulai 29-30 Agustus 2022. Mereka dilatih oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui program SIG Mandiri bekerjasama dengan Calty Teknologi Indonesia.
Salah satu peternak dari Kecamatan Kerek, Jasmuri menyampaikan terimakasih kepada SIG yang telah memfasilitasi para peternak untuk menambah pengetahunan terkait tatakelola peternakan.
“Saya jadi mitra dari Semen Indonesia sejak tahun 2015 dan sudah beberapakali diberi pelatihan terkait ternak,” ungkapnya, Selasa (30/8/2022).
Baca juga :
- Sapi Mati karena PMK Dapat Kompensasi Rp10 Juta, Pemkab Tuban Beberkan Syaratnya
- Tuban Kembali Dapat Jatah Vaksin PMK Tahap Kedua, Kabid Keswan: Wabah Sudah Mulai Terkendali
Menurutnya, pelatihan dari SIG sangat bermanfaat bagi peternak. Dengan berbekal pelatihan tersebut dirinya dapat merawat sapi miliknya lebih baik. Pada pelatihan ini peserta diberikan materi perbaikan nutrisi ternak, identifikasi dan penanganan ternak sakit (PMK), cara pemberian suplemen agar ternak terjangkit mampu mengembalikan kondisi (pulih) dan tahan terhadap wabah.
Pemanfaatan teknologi Smart Farming untuk mengurangi kesalahan memprediksi siklus reproduksi, siklus pemberian pakan dan suplemen, identifikasi ternak dan biosecurity dengan pemanfaatan teknologi, dan pemanfaatan Smart Farming untuk monitoring real time dan inseminasi buatan virtual.
General Manager of CSR SIG, Edy Saraya menjelaskan, program pelatihan ini selaras dengan tema hari Kemerdekaan Republik Indonesia yakni Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat. Pelatihan ini digelar dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional melalui pengembangan usaha mikro.
“Perusahaan berharap peternak yang selama ini ternaknya terimbas oleh virus PMK dapat bangkit bahkan lebih kuat, karena mereka memiliki pengetahuan tambahan setelah pelatihan,” sambung Edy dalam keterangan resminya.
Menurut Edy Saraya, Perusahaan memberikan pelatihan ini sekaligus ada praktek dan contoh –contoh makanan suplemen ternak yang dapat dipraktekkan peserta secara langsung di rumah.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) Kabupaten Tuban, Agus Wijaya berharap pelatihan yang digelar SIG ini dapat bermanfaat untuk para peternak di Kabupaten Tuban. Selain itu, peternak juga diharapkan dapat bangkit kembali setelah mengalami wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Tatakelola perdagangan ternak terutama sapi sempat terganggu efek dari wabah PMK. Hingga saat ini pasar hewan masih tutup. Sehingga, usaha pada sektor peternakan sempat terganggu dan semoga dalam waktu tidak lama lagi bisa buka Kembali,” ungkapnya. [Ali]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS