Oleh : Dwi Rahayu
blokTuban.com - Tidak ada pernikahan yang tidak memiliki konflik di dalamnya. Namun jika konflik tidak kunjung selesai, ujungnya adalah perceraian.
Tidak jarang anak yang akan menjadi korban dari sebuha perceraian. Untuk melindungi kesehatan mental anak korban perceraian, apa yang harus dilakukan oleh orang tua?
Mengulas kasus perceraian di Kabupaten Tuban mencapai 1.268 hingga pertengahan 2022. Rata-rata usia pasangan yang bercerai di bawah 40 tahun.
Terkait: 1.268 Pasangan Tuban Berusia Kurang 40 Tahun Telah Bercerai, Ternyata Dua Sebab Ini Terbanyak
Jika palu pengadilan sudah diketok, bagaimana kondisi anak-anak korban perceraian ini? Kebanyakan anak akan tinggal bersama kakek neneknya atau bisa jadi ikut salah satu orang tua.
Ada permasalahan yang patut diperhatikan bagi ornag tua yang memutuskan bercerai. Yaitu anak broken home rentan mengalami gangguan kesehatan mental.
Dilansir dari laman halodoc ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua yang bercerai adalah dengan membuat parenting plan. Hal ini semata dilakukan demi masa depan anak, entah membuat peraturan tertulis secara legal atau kesepakan yang diputuskan dengan sikap dewasa.
Terkait: 60 Calon Pengantin di Tuban Dibekali 8 Materi, agar Terhindar Perceraian hingga KDRT
Sikap yang perlu ditunjukkan orang tua bercerai kepada anak agar dapat beradaptasi dan menjaga kesehatan mentalnya adalah
1. Kejujuran dan Transparansi
Berusaha mengatakan dengna jujur apa arti perceraian dengan bahas ayang mudha dipahami oleh anak. Seiring waktu pengertian bercerai dapat mengikuti perkembangan usia anak. Apabila membutuhkan saran dan bantuan dari ahli atau orang tepercaya maka itu lebih baik dari pada tidak tahu harus berbuat apa.
2. Pemilihan Bahasa yang Tepat
Orang tua yang hendak bercerai diharuskan mempersiapkan anak agar mampu menerima keputusan merek auntuk berpisah. Hal yang harus ditekankan adalah kesederhanaan dan empati dari pihak anak. Sebab melindungi anak untuk masa depan masih kewajiban orang tua entah bagaimana kondisinya. Ada yang perlu diberitahukan dan tidak kepada anak. Misal alasan berpisah yang dirasa tidak baik jika diketahui anak untuk saat ini maka perlu memilih bahasa yang netral.
3. Jangan Menyalahkan Satu Pihak
Salah satu hal yang penting dilakukan ornag tua agar mental anak terjaga adalah tidak menyalahkan salah satu pihak. Bahwa keputusan orang tua berpisah adalah keputusan dewasa yang dilandasi pemikiran matang. Fokus kedepan apa yang terbaik yang harus dilakukan untuk anak. Misal menyusun kewajiban orang tua yang wajib dipenuhi mulai plan pendidikan dan kehidupan anak kedepan.
Itulah merupakan 3 cara melindungi kesehatan mental anak dari perceraian oran tua. Sebuah hubungan yang memang tidak bisa dilanjutkan maka perceraian tidka dapat dielakkan. Apabila perceraian adalah pilihan kalian, maka tetap berikan hak anak untuk merasakan tanggungjawab orang tua.[dwi]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS