Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Adanya demo tiga kelompok yang mengatasnamakan warga Desa Sambonggede, dan Sumber, Kecamatan Merakurak menimbulkan kemacetan truk muatan tanah urug di proyek gas Tuban.
Para sopir truk menilai, demo yang digelar di jam kerja kurang pas. Sebab, menganggu kegiatan sopir yang sedang menafkahi anak istrinya di rumah.
Keluhan disampaikan seorang sopir, Suyadi (52) kepada media di lokasi demo. Warga Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak ini sudah sebulanan bekerja di proyek gas yang dikelola oleh PT. Sumber Aneka Gas (SAG).
"Ini ditunggu anak istri di rumah. Kalau ada demo begini di jam kerja, ya janganlah," ujar Suyadi.
Terkait : Ada Demo di Proyek Gas Tuban, Massa Menuntut Ini
Dia mengambil tanah urug dari tambang di Mahbeser Merakurak untuk dibawa ke lokasi proyek gas. Adanya proyek SAG disyukurinya, sebab saat ini sulit mendapatkan pekerjaan bongkar muat.
"Sebelum di SAG, biasa muat pedel, pasir hingga batu koral. Sekarang tapi sepi," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, tiga kelompok pendemo mengatasnamakan LPK-SM Rajekwesi cabang Tuban, DPC Projo Tuban, dan DPC Gerakan Pemuda Marhen Tuban. Pantauan di lokasi, sejumlah warga dari Desa Sambonggede dan Sumber, Kecamatan Merakurak juga ikut demo.
Massa langsung menutup pintu masuk ke lokasi proyek gas yang dikelola oleh PT Sumber Aneka Gas (SAG) mitra swasta Pertamina Hulu Energi - Tuban East Java (PHE-TEJ) di sumur Gas Sumber. Di lokasi sendiri belum ada bangunan yang berdiri, saat ini baru tahap pengurugan lahan.
Alasan penutupan lokasi proyek gas, karena massa menilai SAG belum memiliki dokumen alihfungsi lahan dari tanah sawah beririgrasi ke non pertanian. Massa akhirnya menuntut dan meminta legalitas dari pelaksanaan proyek SAG. [Ali]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS