Warganet Desak CFN Tuban Dialihkan ke Alun-alun, Begini Respon Bupati Lindra

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Surat Kapolres Tuban, AKBP Darman yang meminta Bupati, Aditya Halindra Faridzky untuk meniadakan live musik pada acara Car Free Night (CFN) di Taman Sleko terus dikomentari oleh warganet di sosial media. 

Permohonan Kapolres langsung direspon Bupati dengan hasil, CFN per 18 Juni 2022 tidak ada live musiknya. Warganet pun mengapresiasi karena Kapolres telah mewakili suara warganet yang mengecam adanya tawuran di CFN pada 4 dan 11 Juni 2022. 

Meskipun live musik ditiadakan, warganet Tuban saat ini tak tinggal diam begitu saja. Mereka mendesak kepada Pemerintah Kabupaten Tuban untuk memindahkan CFN ke Alun-alun. Suara mereka setiap harinya disematkan dalam komentar berita CFN di sosial media. 

Baca Juga : Bupati Respon Surat Kapolres Tuban, Hasilnya: Tidak Ada Lagi Live Musik di cfn

Warganet memiliki beberapa alasan yang layak dipertimbangkan oleh Pemkab, seperti CFN setiap malam minggu di jantung kota menutup akses pintu masuk menuju Tuban Kota. Meskipun hanya semalam, ada 4 ruas jalan yang ditutup yaitu Jalan Pahlawan, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Pattimura, dan Jalan WR. Supratman. 

Imbas dari penutupan jalan tersebut, kemacetan terjadi di perempatan kapur dan mengular sampai Jalan HOS Cokroaminoto. Meskipun sudah ada Jalan Ring Road, namun gelapnya penerangan di jalan yang dibangun menggunakan APBD Tuban itu kurang diminati pengguna kendaraan R2, R4, maupun R6. 

"Alun-alun Tuban masih luas dan cocok untuk digelar live musik," tulis akun Raden Anggar di sosial media. 

Baca Juga : Kapolres Tuban Surati Bupati, Isinya Permohonan Peniadaan Live Musik di cfn Taman Sleko

Hal serupa juga disampaikan akun Subiyantoro Subiyantoro. Ia setuju kalau CFN dipindahkan ke Alun-alun Tuban karena lebih luas dan lahan parkir juga mencukupi. Pemindahan CFN dari Taman Sleko ke Alun-alun dirasa tidak mempengaruhi ekonomi, karena jaraknya tidak jauh. 

"Mau orkes, dangdut, band, reog, atau tongklek juga bisa semuanya," katanya. 

Selain itu, masih ada warganet yang kurang setuju dengan peniadaan live musik. "Kalau menutup live musik seharusnya jangan, kejadian kemarin sepatutnya buat pembelajaran kedepannya, supaya pihak pengurus beserta Satpol PP bisa saling menjaga dan bersinergi menjaga keamanan serta kenyamanan setiap pengunjung," sambung akun Vita Laskun. 

Baca Juga : Hiburan yang Berpotensi Ribut, Tak Diijinkan Tampil di cfn Taman Sleko

Merespon permintaan warganet itu, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky mendorong semua masyarakat Tuban dalam melakukan kegiatan selalu kondusif. Apakah di Alun-alun, GOR, atau Taman Sleko, intinya Pemkab memberikan pelayanan kepada masyarakat. 

"Seperti CFN di Taman Sleko, dampaknya ekonomi masyarakat meningkat. Kedepannya titiknya tidak hanya di satu tempat," sambung Lindra. 

Baca Juga : Joget-joget di cfn Taman Sleko Tuban, Ironis Hiburan Musik Band yang Berakhir Tawuran

Bupati muda itu, menambahkan sebenarnya dimanapun CFN di gelar tidak menjadi soal apakah luasan tempat dan kemacetan. Intinya selama karakter masyarakat tidak diubah menjadi lebih baik, juga akan menjadi kendala. 

"Sekali lagi, saya berharap ayo bersama Pemkab untuk bersinergi. Jangan mencari kesalahan, karena tidak ada yang sempurna. Intropeksi yang terpenting untuk Tuban lebih baik," pungkasnya. [Ali]

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS.