19:00 . Kemarau Jadi Tantangan Bagi Pembudidaya Jamur Tiram di Palang Tuban   |   18:00 . Bingung Mau Nyoblos tapi Masih di Luar Kota? Begini Cara Ajukan Pindah Memilih   |   17:00 . Taman Sleko, Rekomendasi Tempat Nongkrong yang Nyaman di Tuban   |   16:00 . Tiga Kecamatan di Tuban Semakin Gerah, Suhunya Capai 35⁰ Celcius   |   15:00 . Kawasan Hutan Sekitar Area Kilang GRR Tuban Terus Diawasi   |   14:15 . Teknologi Karbon Mulai Diterapkan di Lapangan Sukowati   |   13:00 . Puluhan PPS dan PPK Tuban Mundur dengan Alasan Sama   |   12:00 . 3 Langkah Strategis PHE Di Era Transisi Energi dan Dekarbonasi   |   11:00 . 4 Rute Wisata Tuban yang Perlu Dicoba di 2023   |   10:00 . Cek Lokasi dan Telepon Apotek Tuban yang Buka Hari Ini   |   09:00 . Daftar 10 Kolam Renang di Tuban, Lengkap Alamat dan Jam Buka   |   23:00 . Milenial Tuban Belajar Bisnis Pasar Modal Syariah, Ketua MES Tuban: Tauladan Bisnis Investasi Adalah Rasulullah   |   22:00 . Puncak Musim Kemarau, Pedagang Minuman Kekinian di Tuban Untung 3 Kali Lipat   |   21:00 . Geger VIrus Nipah di India, Dinkes P2KB Tuban: Belum Masuk Indonesia   |   20:00 . Segini Besaran Bonus Atlet Tuban yang Berlaga di Porprov Jatim VIII   |  
Mon, 25 September 2023
Jl. Sunan Muria no 28, Kelurahan Latsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Email: bloktuban@gmail.com

Dinas Pertanian Tuban: Penggunaan Bahan Kimia Turunkan Unsur Organik Pada Lahan Persawahan

bloktuban.com | Wednesday, 15 June 2022 19:00

Dinas Pertanian Tuban: Penggunaan Bahan Kimia Turunkan Unsur Organik Pada Lahan Persawahan Para ibu-ibu sedang menanam padi . (Sav/blokTuban.com)

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) menyebut, jika saat ini lahan persawahan milik masyarakat Kabupaten Tuban memiliki unsur organik yang rendah karena terlalu sering diberikan bahan kimia.  

Oleh karena itu, Pemkab Tuban meminta agar masyarakat mulai menerapkan penggunaan bahan organik dalam sistem penanamannya. Sebab, bahan organik berperan penting terhadap kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan serta hasil tanaman.

Baca juga: Pupuk Subsidi ZA, SP-36 dan Organik Granula Dicabut Bulan Depan? Ini Kata Pemkab Tuban

“Arahan dari mas bupati minta kalau dikembalikan lagi ke alam karena sekarang kesuburan tanah itu bahan organiknya sudah rendah sekali, karena terus menerus berulang-ulang kan kimia,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis (DPKP) Tuban. kepada blokTuban.com, Rabu (15/6/2022). 

Akibatnya, saat ini lahan persawahan kurang optimal dalam menahan ataupun menyimpan air karena hembus nya tidak ada, karena pemakaian bahan kimia yang dilakukan secara berulang, sehingga tanahnya menjadi rusak. 

Dapatkan Berita Tuban menarik lainnya DI SINI 

Maka dari itu, pemerintah menyarankan agar petani tidak ketergantungan terhadap pupuk berbahan kimia, dan memanfaatkan limbah-limbah dari alam. Pasalnya, selain menyuburkan tanah peran bahan organik sendiri dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kemampuan tanah memegang air, memperbaiki media perkembangan mikroba tanah, hingga meningkatkan pori-pori tanah.

“Itu sebenarnya kita dari 5 tahun yang lalu, itu sudah ada untuk program pembuatan pupuk organik. Jadi kita rutin pelatihan tiap tahun itu ada, memang sebelum ada kimia kita diorganik. Sudah tahu semua petani, jadi petani yang sudah punya sapi itu kan peternak dibakar, ditaruh dan dimasukkan intinya mereka sudah faham itu,” bebernya. 

Baca jugua: Ladang pertanian di Pesisir Tuban Mendadak Jadi Danau, BMKG Turun ke Lokasi

Menurut Ulfah, enggannya petani di Kabupaten Tuban dalam menggunakan pupuk organik saat ini, dipicu lantaran perbedaan jumlah panen yang cukup signifikan, sehingga petani belum sanggup jika diminta untuk menggunakan sistem organik secara keseluruhan. 

Bahkan, ia mengatakan jika perbedaan hasil panen mencapai dua kali lipat. Ulfah mencontohkan, jika biasanya petani bisa mendapatkan 7 hingga 8 ton saat dalam sekali panen dengan menggunakan bahan kimia. Maka saat menggunakan bahan organik petani hanya mampu hasil jerih payahnya maksimal 3.5 hingga 4 ton saja. 

Baca juga: Beli Pertalite Pakai Motor Tangki Modifikasi, Penjual BBM Eceran di Tuban: Hasilnya Tak Sebanding

“Sekarang ini tuntutannya luar biasa, kalau organik itu kan tidak ngangkat. Karena organik itu maksimal dalam satu hektar dia maksimal hanya 3.5 sampai 4 ton, tapi kalau disupport dengan kimia itu bisa 7 sampai 8 ton, dua kali lipatnya. Makanya tetap menggunakan organik dan non organik,” jelasnya. [Sav/Dwi]

Tag : Pertanian, Tuban, Kabupaten Tuban, blokTuban



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...
-->

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokTuban TV

Redaksi

  • Monday, 14 August 2023 11:00

    blokTuban.com Kembali Dipercaya UTM Tempat Praktik MSIB

    blokTuban.com Kembali Dipercaya UTM Tempat Praktik MSIB PT Blok Tuban Promosindo yang menaungi website blokTuban.com kembali mendapat kepercayaan dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sebagai tempat praktik Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) tahun 2023, Senin (14/8/2023)....

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat