Reporter: Muhammad Nurkolis
blokTuban.com - Aliansi masyarakat sipil yang berasal dari Tuban dan Bojonegoro mengeluhkan ditutupnya kembali jembatan Glendeng telah membawa kerugian di pihak masyarakt. Pasalnya sejumlah aktifitas yang membutuhkan akses jembatan menjadi terganggu.
"Penutupan Jembatan Simo – Glendeng menyebabkan kerugian material dan immaterial baik di bidang ekonomi, pendidikan dan sosial bagi warga Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojoengoro khususnya," kata Imam Muqroni, perwakilan aliansi Geram Jelmo setelah aksi menuntut perbaikan jembatan pada Selasa (14/6/2022).
Baca juga: Hiraukan Larangan, Warga Nekat Melintasi Tuban - Bojonegoro Lewati Portal
Beberapa lapis masyarakat jadi korban terdampak adanya penutupan jembatan ini. Pedagang sepi pembeli, para pelajar dan pekerja baik kertor formal dan informal harus merogoh ongkos lebih untuk menyebrang jembatan.
"Ada alternatif jarak tempuh yang lebih singkat dengan melalui penyeberangan perahu, namun moda transportasi ini sangat rawan kecelakaan yang dapat berakibat fatal sehingga menimbulkan korban jiwa," kata Imam yang juga Ketua Umum eL SAL Indonesia ini.
Baca juga: Pemotor Banyak Gunakan Tambangan Perahu, Omset Sehari Capai Jutaan Rupiah
Pasca kerusakan jembatan, kata Imam ada kejanggalan dalam tata kelola aset pemerintah. Pemerintah Tuban, Pemerintah Bojonegoro, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah RI merasa tidak memiliki jembatan tersebut sehingga untuk perbaikan lanjutan tidak dapat dilakukan.
Imam selaku perwakilan aliansi masyarakat meminta Pemerintah Republik Indonesia memberikan sanksi yang tegas berdasarkan peraturan-peraturan perundangan terhadap pihak yang melakukan pelanggaran. Sehingga jembatan segera diperbaiki dan aktifitas masyarakat mendapatkan akses yang memadai.[Nur/Dwi]
Baca juga: Ruas Jalan Rengel-Kanor Rusak, Bikin Pemotor Jatuh
Dapatkan Berita Tuban menarik lainnya DI SINI