Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Secara umum, kontribusi hortikultura strategis Jawa Timur terhadap nasional untuk komoditas cabai besar senilai 9,4% atau menduduki urutan empat nasional.
Sedangkan komoditas cabai rawit menyumbang sebesar 41,8% atau yang tertinggi secara nasional. Apalagi, potensi luas tanam komoditi cabai besar di Jawa Timur pada tahun 2021 mencapai 15.398 hektare dengan produksi mencapai 127.429 ton.
Menurut Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bahwa perkembangan komoditas cabai besar pada Januari-Maret 2022 yaitu luas tanam mencapai 2.525 hektare dengan produksi mencapai 33.350 ton dan konsumsi sebesar 17.082 ton/kapita/tahun.
Melihat angka tersebut, maka produksi cabai besar masih surplus 16.268 ton. Selanjutnya, pada bulan April sebesar 63% dan prognosa pada Mei menunjukkan luas tanam cabai besar sebesar 1.285 hektare dengan sasaran produksi sebesar 11.892 ton sehingga diperkirakan mendapatkan surplus sebesar 503 ton.
“Jadi, kebutuhan cabai besar di Jawa timur terbagi untuk memenuhi kebutuhan industri kurang lebih sebesar 80% dan untuk rumah tangga sebesar 20% dari total produksi,” jelas Gubernur Khofifah dilansir dari laman KominfoJatim, Rabu (8/6/2022).
Baca Juga : Pedagang Cabai Tuban Cemas, Gubernur Khofifah Janji Stabil Harga Sebelum Idul Adha
Sementara itu, potensi luas tanam komoditi cabai rawit di Jawa Timur pada 2021 mencapai 70.892 hektare dengan produksi mencapai 578.883 ton. Ada lima kabupaten produksi cabai rawit tertinggi tahun 2021 di Jawa Timur, yakni Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Tuban.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. Jatim Hadi Sulistyo menambahkan, perkembangan komoditas cabai rawit pada Januari–Maret tahun 2022, luas tanam mencapai 14.562 hektare dengan hasil panen mencapai 164.806 ton dan konsumsi sebesar 218.273 ton/kapita/tahun.
Dengan demikian, produksi cabai rawit masih surplus 146.533 ton. Dilanjutkan April sebesar 63% dan prognosa pada Mei menunjukkan bahwa luas tanam cabai rawit yaitu sebesar 6.274 ha dengan sasaran produksi sebesar 104.007 ton sehingga diperkirakan mendapatkan surplus sebesar 91.825 ton.
“Kebutuhan cabai rawit untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kurang lebih sebesar 85%-90% dan kebutuhan industri sebesar 10%-15% dari total produksi. Secara umum masih terpenuhi,” tandas Hadi.
Data Siskaperbapo menunjukkan harga cabai di Jawa Timur mengalami kenaikan, harga rata-rata Jawa Timur untuk komoditas Cabai Rawit Merah per tanggal 7 Juni 2022 sebesar Rp. 84.823,-, meningkat 241,48% (Rp. 59.983,-) dibandingkan harga tanggal 10 Mei 2022 sebesar Rp. 24.840,-.
Sedangkan harga rata-rata Jawa Timur untuk komoditas Cabai Merah Besar per tanggal 7 Juni 2022 sebesar Rp. 62.144,-, meningkat 78,58% (Rp. 27.346,-) dibandingkan harga tanggal 10 Mei 2022 sebesar Rp. 34.798. [Ali]