Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Dua atlet asal Kabupaten Tuban gagal berangkat SEA Games ke-31 Vietnam. Keduanya adalah Teuku Tegar atlet lompat galah, dan Nabila Fafriliani Ardiyansyah atlet lompat tinggi.
Tegar dan Nabila sama-sama dipanggil mengikuti pemusatan latihan nasional (pelatnas) Indonesia untuk ajang SEA Games Vietnam. Kendati demikian, mereka dipulangkan ke Tuban karena ada kebijakan khusus dari Kemenpora. Informasi awal, atlet yang dipastikan berangkat ke SEA Games adalah mereka mendapat emas di PON Papua.
Informasi dari berbagai sumber, Nabila pulang lebih awal dibandingkan Tegar. Alasan yang diterima para atlet, bahwa yang berangkat SEA Games adalah mereka dipastikan mendapatkan Medali Emas. Sekaligus, yang dipulangkan adalah atlet yang belakangan baru dipanggil.
Sembari menerima alasan tersebut, akan tetapi masih mengganjal di hati dua atlet Tuban itu. Mereka menyesalkan pemanggilan ke Pelatnas, kalau pada akhirnya tidak bisa ikut mengharumkan Indonesia di kancah Internasional.
"Sedikit kecewa, tapi kami tetap menghormati keputusan Kemenpora," ujar salah atlet Tuban yang dipulangkan.
Sementara itu, Kabid Olahraga Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Tuban, Arman Mitra kurang mengetahui alasan detail dari Kemenpora soal pemulangan atlet yang sempat ikut Pelatnas SEA Games Vietnam. Hingga sekarang belum ada surat resmi yang diterima Pemkab Tuban.
"Info yang kami terima hanya perampingan. Soal kabar kekurangan dana, kami tidak berani berkomentar lebih jauh," ujar Arman kepada blokTuban.com, Kamis (12/5/2022).
Diketahui, Nabila yang masih berusia 17 tahun bergabung di Pelatnas tertuang dalam surat pengurus besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) yang ditanda tangani Wakil Sekretaris Umum PASI, Sri Hastuti Merdiko. Selain Nabila, empat atlet lompat tinggi juga dipanggil yaitu dari Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Di lain sisi, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menepis anggapan efisiensi atlet yang diberangkatkan pada SEA Games ke-31 di Vietnam bulan depan terkait masalah anggaran.
"Tidak ada urusan pemerintah tidak mampu dan lain sebagainya. Sekarang kita sedang menuju perbaikan mengubah paradigma. Sasaran utama kita Olimpiade sedangkan SEA Games dan Asian Games sasaran antara. Kita akan dorong bagaimana mereka bagus di SEA Games, bisa ke Asian Games, dan dia akan lolos kualifikasi (Olimpiade)," kata Menpora Amali seusai bincang santai di kantor Kemenpora, Jakarta dilansir dari MediaIndonesia.
Baik Nabila maupun Teuku Tegar, prestasinya tidak perlu dipertanyakan lagi. Diantaranya Nabila sukses menyabet emas berkat lompatan 163 cm di Kejuaraan Nasional Atletik yang di gelar di Bogor, Jawa Barat tahun 2019.
Tak hanya di nomor lompat tinggi, perempuan yang bercita-cita ingin jadi Prajurit TNI ini juga mendapatkan emas di nomor lompat jauh, dengan catatan baik, 5,30 cm.
Lompatan itu mengalahkan Nirmala asal Jawa barat yang hanya mampu menduduki peringkat kedua dengan lompatan 5,19 cm dan atlet asal Banten Rika Maelani di lompatan 5 ,03.
Sedangkan Teuku Tegar, di ajang PON XX Papua tahun 2021 memecahkan rekor dengan melompat setinggi 5,15 meter. Lompatan Tegar tersebut mengalahkan atlet DKI. DKI lompatan pertamanya di 5.10 meter gagal. Pada lompatan kedua, di 5.15 meter Tegar berhasil dan DKI gagal lagi. Emas yang diraih Tegar merupakan emas pertama untuk Jatim di Cabor Atletik. [Ali]