Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Demi dapat menonton film terbaru yang digarap oleh MD Pictures dengan judul KKN di Desa Penari, Ratusan masyarakat di Kabupaten Tuban rela mengantre berjam-jam guna membeli tiket.
Dari pantauan blokTuban.com di NSC Ultima yang berada di Jalan Basuki Rahmad pukul 09.00 WIB, nampak ratusan orang yang didominasi oleh remaja sudah duduk di depan halaman bioskop bahkan sebelum bioskop tersebut dibuka.
Tessa, salah seorang pengunjung yang turut mengantre mengatakan jika dirinya sudah mengantre untuk membeli tiket sejak kemarin karena penasaran dengan film yang saat ini sedang booming dikalangan masyarakat itu.
“Sudah antre sejak jam 08.00 WIB tadi, sebenarnya antriannya lebih ramai kemarin karena saya kemarin juga sudah dapat tiket tapi karena dapatnya yang jam 04.00 sore, jadinya saya jual ke orang dengan harga yang sama karena nggak bisa nonton kalau jam segitu,” katanya kepada blokTuban.com saat ditemui di lokasi, Selasa (10/5/2022).
Menurutnya, sesuai jadwal yang sudah tertera jika per hari ini film KKN di Desa Penari tersebut akan diputar dalam lima waktu, yaitu pada pukul 11.00 WIB, 13.20 WIB, 15.40 WIB, 18.00 WIB hingga pukul 20.20 WIB dengan harga tiket masuk yang berbeda-beda.
“Kalau kemarin harganya Rp43 ribu nggak tahu kalau hari ini, mungkin sama,” pungkasnya.
Lebih lanjut, remaja yang duduk dibangku kelas 12 ini mengaku jika sangat tertarik ingin melihat judul film ini karena sudah ditunggu-tunggunya selama hampir dua tahunan. Selain itu, rasa penasarannya muncul karena telah melihat kisah cerita ini di youtube.
Agar tidak terjadi penumpukan dan antrean tiket yang panjang seperti ini, maka ia berharap jika Bioskop Tuban bisa menyediakan pembelian tiket secara online.
“Tertarik karena awalnya sempat lihat di youtube yang ceritanya frissly itu kan ada cerita dengan versi berbeda, jadi pengen lihat langsung bagaimana aslinya karena katanya kan ini diangkat dari kisah nyata,” terangnya.
Sementara itu, Laili pengunjung lain yang datang bersama dengan suami dan anaknya merasa jika antrian panjang yang tengah dilakukannya tersebut seperti tengah mengantri untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.
“Antreannya banyak banget, udah seperti antri beli minyak goreng aja,” celetuknya. [Sav/Ali]